Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengatakan, pihaknya telah memerintahkan fungsi pelayanan dan perlindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh untuk mengidentifikasi keberadaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) korban penyiksaan oleh majikannya di Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sudah mengirim nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dan surat resmi ke kepolisian sektor Alnaseem,” kata Abdul Aziz kepada Tempo melalui pesan singkat pada Selasa malam, 5 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surat yang dikirim dari KBRI Riyadh yang ditujukan untuk kepolisian sektor Alnaseem akan ditindaklanjuti Rabu, 6 Maret 2024. “Akan ditindaklanjuti pada jam kerja instansi kepolisian,” ujar Abdul Aziz.
Pengakuan Andi Darmawati Bercerita Soal Dirinya yang mengaku Disiksa Majikannya di Arab Saudi
Seorang perempuan bernama Andi Darmawati, warga Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, yang dikabarkan sebagai Tenaga Kerja Wanita atau TKW di Arab Saudi membuat video di TikTok perihal disiksa oleh majikannya.
Orang tuanya merasa panik usai melihat video TikTok itu dan mencoba menghubungi anaknya. “Kami panik sekeluarga lihat pengakuannya di TikTok. Dia ingin dipulangkan. Sekarang lagi ditelusuri. Dia ceritanya lagi terancam dari majikannya,” kata ayah Darmawati, Andi Lukman, kepada Tempo, Ahad, 3 Maret 2024.
Lukman mengatakan, sejak dua hari belakangan dirinya berupaya menyelamatkan anaknya. Berdasarkan informasi yang didapatkan Lukman, saat ini sudah ada laporan ke Duta Besar Arab Saudi.
“Kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak Pemkab, tadi saya sudah diinterogasi oleh kepolisian. Kami tak bisa telepon anak, harus dia yang telepon kami. Semalam telepon, dia bilang diancam, begitu,” katanya.
Lukman awalnya tak tahu anaknya menjadi TKW di Arab Saudi, sampai terakhir mendapatkan informasi bahwa Darmawati dijual. Menurut Lukman, Darmawati sudah bekerja di Arab Saudi selama sembilan bulan.
“Jadi dia berangkat dari rumah, kami tak tahu. Kami lagi pesta jauh dari kampung. Anak kami keluar dari rumah, sebulan kemudian baru kami dengar informasinya ternyata dia sudah di Arab Saudi,” ujar Lukman.
Sementara dalam video TikTok berdurasi 5 menit, akun @darmawaty9708, menampilkan sosok Darmawati yang mengatakan kemungkinan itu adalah video terakhirnya yang ditujukan untuk keluarganya di NTT.
“Saya diancam, gajiku tak akan dikasih kalau berani buka suara. Saya tak akan pulang ke Indonesia kecuali semua uang hasil kerja di sini dikembalikan. Padahal saya kerja di sini,” katanya.
Darmawati mengatakan, dirinya disiksa oleh anak majikannya dengan cara ditendang, dipukul, bahkan diancam untuk dipotong lidahnya. “Saya masih bersyukur bisa bicara di HP ini.”
Darmawati mengaku sudah ingin menyerahkan sisa uangnya senilai 4 juta, agar majikannya mau melepaskannya. Namun, majikannya tak kunjung mau melepaskannya, justru meminta semua uang yang telah dibayarkan kepadanya.
“Mama, bapak kalau tak ada kabarku lagi, ikhlaskan anakmu ini, ikhlaskan adekmu ini, kakak. Berdoa saja pada Allah. Intinya bukan Allah yang murka ke anakmu ini. Doakan saya surat Al-Mulk supaya menemani saya di kuburan,” katanya.
Ayah dari Andi Darmawati Tidak Mengetahui Anaknya Bekarja Menjadi PMI di Arab Saudi
Tempo telah mengontak Andi Lukman, ayah Darmawati yang mengatakan pihak keluarga tidak tahu jika anaknya itu bekerja di Arab Saudi.
Lukman menduga anaknya menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Pasalnya, pihak keluarga baru tahu Darmawati bekerja di Arab Saudi satu bulan kemudian.
“Jadi dia berangkat dari rumah, kami tak tahu. Kami lagi pesta jauh dari kampung. Anak kami keluar dari rumah, sebulan kemudian baru kami dengar informasinya ternyata dia sudah di Arab Saudi,” ujar Lukman saat dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Maret 2024.
Menurut Lukman, Darmawati sudah bekerja di Arab Saudi selama sembilan bulan.
BAGUS PRIBADI