Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kelurahan Pejagalan, Mulyadi, mengatakan kebakaran di kolong jalan tol Pluit Kilometer 25, Jakarta Utara, pada Sabtu, 30 Maret 2019, membuat 117 keluarga dengan 315 jiwa, menjadi korban. “Dari jumlah tersebut, 41 orang di antaranya merupakan anak usia sekolah,” kata Mulyadi di lokasi kebakaran, sekitar Jalan Pluit Karang Karya 6, Jakarta Utara, Ahad, 31 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Usia TK ada delapan orang, SD 22 orang, SMP delapan orang, dan SMA tiga orang," ujar Mulyadi. Saat kebakaran, seragam sekolah dan buku anak-anak ikut terbakar. Namun, ujar Mulyadi, bantuan langsung mengalir dan telah diterima di posko bencana, termasuk untuk anak usia sekolah itu.
Dinas Sosial DKI Jakarta, ujar Mulyadi, telah memberikan seragam SD 100 pasang, seragam SMP 32 pasang, dan 12 seragam SMA.
Bantuan lain dari Dinas Sosial yang sudah diterima berupa beras 100 kilogram, mie instan delapan kardus, kecap botol satu kardus, sarden dua kardus, minyak sayur dua kardus, biskuit empat kardus, lauk kemasan satu kardus, selimut 100 lembar, daster 40 potong, kain panjang 10 lembar, sarung 30 potong, dan matras 30 lembar. "Ada juga sumbangan dari warga Rp 3,5 juta," kata Mulyadi.
Kebakaran di kolong Tol Pluit Kilometer 25 terjadi pada Sabtu pagi, 30 Maret 2019 sekitar pukul 08.56 WIB. Petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara menerjunkan 12 unit mobil pemadam ke lokasi.
Api baru berhasil dipadamkan pukul 10.45 WIB. Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik, itu sempat menganggu arus lalu lintas di jalan tol Pluit. Kendaraan yang hendak ke Bandara Soekarno-Hatta dilaihkan ke Slipi dan Grogol.