Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Kebakaran SMAN 6 Jakarta, Petugas Tepis Satpam Meninggal karena Menghirup APAB

Penyebab meninggalnya Cecep Kohar, petugas keamanan di SMAN 6 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ketika memadamkan kebakaran masih misteri

30 September 2023 | 13.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab meninggalnya Cecep Kohar, petugas keamanan di SMAN 6 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ketika memadamkan kebakaran masih misteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebakaran SMAN 6 jakarta terjadi pada Jumat, 29 September 2023 pukul 9.00. Cecep adalah orang pertama yang melihat percikan api di ruangan panel listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cecep dan dua rekannya berusaha memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Berat (APAB). Usai keluar dari ruang panel listrik, Cecep mengeluh pusing dan meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit.

Anggota Satuan Tugas Pemadam Kebakaran (Satgas Damkar) Kelurahan Kramat Pela, Rohandi, menampik kabar yang beredar jika Cecep meninggal akibat ABC Powder bahan kimia yang terkandung dalam APAB.

“Kalau ada statement ada APAR yang menyebabkan sesak, enggak juga. Ini, kan, hasil dari kebakaran, asapnya hitam, lalu ke korban (terhirup), kemudian sesak. Bukan karena APAB juga," kata dia, Jumat, 29 September 2023.

Rohandi menuturkan kandungan APAB memang harus rutin diisi ulang. Namun, tanggal kedaluwarsa pada APAB yang ada di SMAN 6 Jakarta belum bisa dipastikan karena harus diuji lebih dulu.

Dalam kebakaran tersebut, rekan Cepep, Ivan Willy yang berstatus petugas kebersihan dan ikut membantu memadamkan api, juga sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) akibat sesak napas.

Rekan Cecep lainnya, Dedi Abdullah dari bagian tata usaha, menyebut jika Ivan kini sudah membaik. "Kondisinya Mas Wili sekarang Alhamdulillah sudah sehat," kata dia.

Ihwal penyebab kebakaran, Petugas Pemadam Kebakaran Kelurahan Kramat Pela belum bisa menyimpulkan.

“Ada kelainan di panel listrik, kelainan seperti apa? Saya enggak bisa bilang sekarang. Kalau belum diuji, mustahil kami bisa tahu," ujar petugas tim investigasi, Dimpos Silitonga.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus