Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kemlu Ungkap Kondisi Terkini Tiga WNI Korban Penembakan di Malaysia

Tiga WNI korban penembakan APMM saat ini masih menjalani proses penyelidikan di Malaysia.

20 Februari 2025 | 16.48 WIB

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha memberikan keterangan pers di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 13 Februari 2025. Tempo/Savero Aristia Wienanto
Perbesar
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha memberikan keterangan pers di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 13 Februari 2025. Tempo/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pekerja migran Indonesia yang selamat dari insiden penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia saat ini masih berada di Malaysia. Sebelumnya, penembakan yang terjadi di perairan Tanjung Rhu itu telah menewaskan dua WNI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Dua sudah sembuh, satu masih dirawat dan kondisinya semakin membaik,” ucap Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha ketika dihubungi pada Kamis, 20 Februari 2025. Judha mengatakan saat ini mereka masih menjalani proses penyelidikan Polisi Diraja Malaysia. KBRI sendiri sudah menyiapkan pengacara untuk memberikan pendampingan hukum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Judha, para pekerja migran ini tinggal secara ilegal di Malaysia. “Pekerjaaan mereka bermacam-macam di berbagai sektor informal, seperti tukang cukur rambut,” kata dia. Mereka pun menggunakan jalur ilegal untuk kembali ke Indonesia, yang akhirnya berbuntut pada penembakan tersebut. Judha juga mengatakan sampai saat ini belum ada indikasi bahwa mereka adalah korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Penembakan terhadap lima WNI terjadi di periran Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat, 24 Januari 2025. Penembakan itu menyebabkan satu WNI inisial B meninggal di tempat, dan jenazahnya telah dipulangkan ke Provinsi Riau. Kemudian, korban bernama Viktor Maruli Tua Simaremare meninggal usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Idris Shah Serdang. Jenazah Viktor telah dipulangkan ke Sumatera Utara.

Pihak Malaysia mengaku tembakan dilepaskan karena ada perlawanan dari para PMI. Namun ketika ditemui oleh KBRI Kuala Lumpur, para PMI mengklaim tidak ada perlawanan dari mereka ketika tertangkap oleh APMM. “Keduanya menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM,” kata Judha kepada wartaran pada Rabu, 29 Januari, 2025.

Berdasarkan keterangan Kemlu pada Senin, 10 Februari 2025, masih terus dilakukan Polisi Kerajaan Malaysia (PDRM), termasuk memeriksa enam aparat APMM yang terlibat insiden dengan mengenakan dakwaan pelanggaran Akta Senjata Api 1960. Merujuk pernyataan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, hasil penyelidikan akan disampaikan kepada KBRI Kuala Lumpur.

Jihan Ristiyanti dan Suci Sekarwati berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus