Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kerusuhan 22 Mei, Kaos Garuda Emas Jadi Bukti di Persidangan

Polisi ungkap alasan penangkapa-penangkapan pada malam kerusuhan 22 Mei lalu.

20 Agustus 2019 | 09.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kepolisian bertahan saat digempur lemparan batu dan petasan dari peserta Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, 22 Mei 2019. Bentrokan pecah di depan Kantor Bawaslu sekitar pukul 20.15. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota polisi bernama Anton Wibowo memberi kesaksian dalam lanjutan perkara kerusuhan 22 Mei di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2019. Dia mengungkap penangkapan juga dilakukan terhadap seorang yang diduga anggota kelompok relawan capres nomor urut 02 saat kerusuhan itu terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepada majelis hakim, Anton Wibowo, mengatakan tak memperhatikan wajah orang-orang yang ditangkapnya di Jalan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia hanya ingat menangkap seseorang yang mengenakan baju bertuliskan Garuda Emas--nama satu kelompok relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada yang pakai baju bertuliskan Garuda Emas. Itu yang kami tangkap atau dapat dari anggota lain di samping Gedung Bawaslu," kata Anton, anggota polisi yang bertugas Polda Metro Jaya itu.

Anton mengisahkan turut mengawal unjuk rasa menolak hasil pemilu di kawasan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, sejak 21 Mei 2019. Dia dihadirkan ke pengadilan untuk bersaksi terhadap tujuh terdakwa. Ketujuhnya dituduh telah melemparkan batu dan botol ke arah polisi pada malam itu. 

Tujuh terdakwa itu adalah Rendy Bugis Petta Lolo, Abdurrais Ishak, Jumawal, Zulkadri Purnama Yuda, Vivi Andrian, Syamsul Huda, Yoga Firdaus. Untuk perkara tujuh terdakwa ini, polisi menyita barang bukti berupa beberapa kaos hitam bertuliskan Garuda Emas.

Anton mengaku tak tebang pilih atau hanya fokus menangkap orang yang memakai baju bertuliskan Garuda Emas. Dia 'mengamankan' orang-orang yang dinilai tak berkepentingan di sekitaran Jalan Kampung Bali malam itu.

"Polisi telah mensterilkan jalan tersebut. Kami mengamankan orang-orang yang tidak berkepentingan, apa pun alasannya," ujar dia.

Anton berujar telah menangkap 2-3 orang pada malam itu kerusuhan 22 Mei lalu. Namun dia tidak bisa memastikan apakah yang ditangkapnya ada di antara tujuh terdakwa. 

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus