Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyiapkan 30 butir pertanyaan untuk pimpinan komisi pemberantasan korupsi (KPK) soal polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) yang diadukan oleh Novel Baswedan dan sejumlah pegawai lembaga antirasuah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Minimal ada 20 hingga 30 pertanyaan. Ada pertanyaan penting dan ada pertanyaan konfirmasi," kata Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam, Rabu 9 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komnas HAM menjadwalkan pemanggilan kedua untuk pimpinan KPK pada Selasa 15 Juni setelah panggilan pertama Ketua KPK Firli Bahuri tidak hadir.
Sebagai contoh pertanyaannya ialah memastikan apakah ada dokumen tertentu, atau mengapa dokumen tersebut bisa ada termasuk memastikan ada atau tidak sebuah peristiwa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah disiapkan atau dirumuskan oleh tim sejak beberapa hari yang lalu dan ada penambahan tadi pagi.
"Kalau ini tidak dikonfirmasi dan kami anggap ini sesuai dengan dokumen yang ada maka akan kami simpulkan," kata Anam.
Oleh sebab itu, penting bagi pimpinan KPK terutama Firli Bahuri selaku Ketua KPK untuk datang pada panggilan kedua dan memberikan berbagai keterangan yang dibutuhkan oleh Komnas HAM.
Ia menilai bila pimpinan lembaga antirasuah tersebut memenuhi panggilan, maka kasus tersebut akan semakin cepat diselesaikan. Sebab, masyarakat juga menunggu-nunggu kepastian dari kisruh yang terjadi di tubuh KPK.
Baca: Cerita Bagaimana Firli Bahuri Diduga Ingin Buru-buru Pecat Pegawai Tak Lolos TWK