Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Komnas HAM Minta Pemerintah RI Bersikap Tegas Atas Penembakan WNI di Malaysia

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyatakan kasus penembakan 5 pekerja migran Indonesia di Malaysia harus diusut secara transparan.

31 Januari 2025 | 20.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro memberikan sambutan pada acara peringatan Hari HAM Sedunia di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendorong pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah tegas dalam merespons kasus penembakan lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Selangor, Malaysia. Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro, menyatakan bahwa kasus ini harus diusut secara transparan dan berperspektif HAM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Komnas HAM akan mendorong SUHAKAM (Komisi Nasional HAM Malaysia) untuk melakukan investigasi atas peristiwa penembakan tersebut secara independen dan transparan serta mendorong proses penegakan hukum yang berperspektif HAM," kata Atnike Nova Sigiro dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 31 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komnas HAM, lanjut Atnike, juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Kuala Lumpur untuk mengupayakan langkah diplomatik, termasuk pengiriman Nota Diplomatik kepada Pemerintah Malaysia. Selain itu, Komnas HAM akan terus berkomunikasi dengan SUHAKAM guna memastikan investigasi berlangsung secara menyeluruh.

Sebagai bagian dari Forum Komnas HAM di Asia Tenggara (SEANF), Komnas HAM menegaskan pentingnya kerja sama antarnegara dalam melindungi hak-hak pekerja migran. Kasus ini menjadi perhatian karena menyangkut penghormatan terhadap Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya yang telah diratifikasi Indonesia sejak 2012.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan sempat terjadi adegan mengancam menggunakan parang sebelum insiden penembakan terhadap WNI oleh aparat Malaysia di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat 24 Januari 2025. Judha menyampaikan kronologi WNI ditembak di Malaysia itu berdasarkan isi laporan Kepolisian Malaysia atau Polis Diraja Malaysia/PDRM.

“Jadi diserang menggunakan parang oleh WNI-nya, kemudian aparat APMM melepaskan penembakan,” kata Judha saat dihubungi, pada Selasa, 28 Januari 2025.

Sebelum insiden penembakan terjadi, kapal pengangkut WNI itu disebut menabrak kapal Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang saat itu sedang berpatroli sebanyak empat kali. Selain menabrak, para WNI itu juga disebut mengancam APMM menggunakan senjata parang. Membalas tindakan itu, personel APMM menembak kapal para WNI.

Judha mengatakan para WNI itu berhasil melarikan diri. Kapal para WNI itu ditemukan terdampar oleh masyarakat sekitar, di Pantai Banting, di Selangor. Terdapat lima WNI laki-laki yang terkena tembakan. Satu di antaranya, yakni B dari Provinsi Riau dinyatakan tewas. Sementara empat orang lainnya terluka berat dan dibawa ke rumah sakit. “Mereka sudah mendapat perawatan.”

Hingga saat ini, Kemlu belum mendapatkan informasi soal barang bukti berupa senjata parang yang disita oleh kepolisian. “Itu kan yang disampaikan oleh pihak PDRM,” ujar dia. 

Kemlu RI juga belum menerima informasi soal personel APMM yang terlibat dalam penembakan dan kegiatan patroli itu sebab masih dalam proses penyelidikan Kepolisian Malaysia. Rencananya, besok KBRI di Malaysia akan bertemu dengan para WNI untuk meminta penjelasan atas insiden itu. 

Merespons penembakan WNI tersebut, Judha mengatakan KBRI untuk Malaysia telah mengirimkan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Sabtu lalu. Nota itu berisi pengajuan akses terhadap konsuler dan permintaan agar insiden penembakan dapat diinvestigasi secara menyeluruh. 

Intan Setiawanty

Intan Setiawanty

Memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2023. Alumni Program Studi Sastra Prancis Universitas Indonesia ini menulis berita hiburan, khususnya musik dan selebritas, pendidikan, dan hukum kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus