Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan adanya ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Kepolisian Daerah Jawa Timur. Ledakan itu terjadi pada Senin, 1 Maret 2024, sekitar pukul 10.00.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pukul 10.00 di wilayah Jawa Timur. Sudah disampaikan Bapak Kapolda dan segera membentuk tim,” kata Trunoyudo dalam keterangan resminya pada Senin siang, 1 Maret hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trunoyudo menyebut saat ini Polda Jawa Timur dengan tim dari forensik dan Brimob sedang bekerja untuk menelusuri adanya ledakan tersebut. Dia berharap tidak ada berita bohong alias hoaks atas peristiwa tersebut.
“Bisa menunggu hasil dari tim. Kami yakinkan tim akan menyampaikan progres secara lengkap dan komprehensif,” kata dia.
Selain itu, Trunoyudo menyebut peristiwa ledakan ini tidak ada korban jiwa. Dia menegaskan tim dari Polda Jawa Timur akan terus bekerja menelusuri peristiwa ini. “Sejauh ini yang disampaikan Bapak Kapolda tidak ada korban jiwa,” kata dia.
Sebelumnya, ledakan terjadi di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Kepolisian Daerah Jawa Timur, Surabaya, Senin pada pukul 10.19. Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Imam Sugianto menduga ledakan berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
"Jadi, kebetulan Jibom Gegana Polda Jatim ini belum memiliki gudang yang standar, jadi sisa-sisa bahan peledak itu disimpan di sebelah kantornya," kata Kapolda seperti dikutip Antara.
Imam mengatakan hingga saat ini tidak ada korban jiwa dari peristiwa ledakan tersebut. Dia mengklaim hanya ada kerugian material kantor akibat peristiwa itu
"Alhamdulillah, sementara tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material kantor sama satu mobil yang berisi perlengkapan untuk peledakan jibom," ujarnya.
Imam menyebut saat ini dari labfor kemudian dari didampingi oleh Gegana sedang bekerja melakukan olah TKP termasuk dibantu oleh Reskrim dari Polres Tanjung Perak Surabaya.
"Bom masuk dalam kategori low explosive. Mudah-mudahan nanti setelah mendapat hasil lengkap kami akan informasikan kepada rekan-rekan media," ujarnya.