Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Modus Penipuan Menggunakan Video Deepfake, Apa Itu Deepfake?

Saat ini beredar penipuan dengan modus menyebarkan video deepfake. Salah satunya video deepfake Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang dibuat seolah-olah menawarkan bantuan.

23 Januari 2025 | 19.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Waspada! Berikut ini deretan file APK penipuan yang sering kali dikirimkan ke nomor WhatsApp pada 2024. Jangan klik link sembarangan. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi baru-baru ini mengungkap modus penipuan menggunakan video deepfake. Tersangka menyebar video yang menampilkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam video itu seolah-olah presiden dan wakil presiden akan memberikan bantuan secara tunai.

Korban yang masuk jebakan, akan diminta mengisi formulir pendaftaran sebagai penerima bantuan. Korban juga diminta membayar biaya administrasi sebesar Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta. Namun setelah korban mengirim biaya itu, tersangka akan menghilang dan tidak bisa lagi dihubungi.

Dalam penipuan ini, polisi telah menangkap satu tersangka bernama Almandela, 28 tahun, warga Kecamatan Bumi Nabung, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Sedangkan rekan Almandela yang berinisial FA masih diburu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Praktik penipuan itu sudah dijalankan tersangka sejak 2020. Saat ini polisi baru mendeteksi 11 orang yang menjadi korban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa itu deepfake? 

Mengutip dari website resmi kampus Universitas Airlangga, deepfake adalah teknik memanipulasi gambar atau video dengan Artificial intelligence  (AI) sehingga tercipta konten baru yang terlihat asli dan menyakinkan. 

Deepfake juga memungkinkan  seseorang mengubah wajah dan suara seseorang. Dengan cara itu seseorang dibuat seolah-olah melakukan sesuatu padahal ia tidak pernah melakukannya. 

Dalam artikel tersebut, Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR Aziz Fajar mengatakan, ada aplikasi yang bisa mendeteksi deepfake. Salah satunya Microsoft’s Video Authenticator Tools. Melalui aplikasi keluaran Microsoft itu seseorang bisa mendeteksi foto atau video palsu yang beredar.

Jihan Ristiyanti

Jihan Ristiyanti

Lulusan Universitas Islam Negeri Surabaya pada 2021 dan bergabung dengan Tempo pada 2022. Kini meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus