Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Novel Baswedan dan 74 Pegawai Dinonaktifkan, Tagar Berani Jujur Pecat Trending

Tagar Berani Jujur Pecat sedang trending di Twitter menyusul langkah pimpinan KPK menonaktifkan Novel Baswedan dan 74 pegawai lainnya.

12 Mei 2021 | 15.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi, melakukan aksi damai mendesak Ketua KPK Firli Bahuri mengikuti tes wawasan kebangsaan dan antikorupsi, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 7 Mei 2021. Aksi ini digelar pasca pengumuman sejumlah pegawai KPK yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tagar Berani Jujur Pecat sedang trending di Twitter menyusul langkah pimpinan KPK menonaktifkan Novel Baswedan dan 74 pegawai lainnya di lembaga itu. Penonaktifan ini buntut dari tidak lulusnya mereka dalam tes wawasan kebangsaan atau TWK.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu yang meramaikan tagar ini adalah pakar hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar. Dalam unggahannya, Zainal melampirkan sebuah foto spanduk besar yang dipasang menutupi sebagian Gedung KPK lama. Dalam spanduk itu tertulis Berani Jujur Pecat dengan tinta merah tebal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zainal menyertakan tulisan, "Terus berderap ke arah yang keliru." Cuitan Zainal yang diunggah pada Rabu, 12 Mei 2021 ini telah mendapat tanda suka 1.800 kali.

Foto spanduk bertuliskan Berani Jujur Pecat ini sebenarnya hanya editan dan satir dari spanduk besar bertuliskan Berani Jujur Hebat. Spanduk berani jujur hebat pernah dipasang di Gedung KPK lama yang ada di Kuningan Jakarta Selatan dalam rangka peringatan hari antikorupsi internasional pada 9 Desember 2012.

Tagar Berani Jujur Pecat ini merupakan ejekan dari kalangan masyarakat akan keputusan pimpinan KPK di bawah Firli Bahuri menonaktifkan 75 pegawai lembaga tersebut. Padahal, banyak dari pegawai yang dinonaktifkan ini adalah penyidik-penyidik berprestasi.

Selain Novel Baswedan, salah satu pegawai KPK yang dipecat adalah Direktur Direktorat Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko. Padahal, Sujanarko pernah mendapat penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo karena berhasil membangun jaringan nasional dan internasional untuk pemberantasan korupsi. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus