Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Berita Tempo Plus

Bogem Maut Prajurit Laut

Berawal dari kasus hilangnya mobil seorang pengusaha, enam anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) diduga menganiaya seorang pemilik pencucian mobil di Purwakarta, Jawa Barat, hingga tewas. Terancam hukuman penjara seumur hidup.

 

31 Juli 2021 | 00.00 WIB

Wisma Gajah Mada Indonesia atau Wisma Atlet Dayung TNI Angkatan Laut, di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta,  Jawa Barat, 26 Juli 2021. /TEMPO/ Riky Ferdianto
Perbesar
Wisma Gajah Mada Indonesia atau Wisma Atlet Dayung TNI Angkatan Laut, di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, 26 Juli 2021. /TEMPO/ Riky Ferdianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Seorang pengusaha dan enam prajurit TNI Angkatan Laut diduga menculik dan membunuh seorang pemilik tempat pencucian mobil di Purwakarta.

  • Seorang pelaku diduga memiliki hubungan asmara dengan pemilik mobil yang turut menjadi tersangka pembunuhan.

  • Korban tewas akibat paru-paru tertusuk tulang rusuk yang patah.

SEORANG pria berambut cepak menjemput Ade Mustopa di rumahnya di Desa Jatimekar, Purwakarta, Jawa Barat, pada Sabtu sore, 29 Mei lalu. Ia mengaku ingin mempertemukan Ade dengan bosnya, Rasta, seorang juragan ikan. Menurut tamu ini, Rasta hendak membicarakan perkara mobil yang hilang.

Ade, 42 tahun, memang memakai mobil Rasta pada Januari lalu. Mobil itu menghilang di dekat tempat pencucian mobil milik Francisco Manalu di Jalan Ipik Gandamanah. Ade pernah diminta membuat surat pengakuan menghilangkan mobil pada awal Mei lalu. Karena itu, ia tak menolak ketika pria berambut cepak tersebut mengajaknya ke sebuah penginapan sekitar 100 meter dari rumahnya. Di situ, menurut pria ini, Rasta dan Manalu sudah menunggu.

Penginapan itu dikenal dengan nama Wisma Gadjah Mada Indonesia.  Lokasinya berada di dataran tinggi tak jauh dari bibir Waduk Jatiluhur. “Di sana saya dan Francisco Manalu disiksa,” ujar Ade pada Rabu, 28 Juli lalu.

Ade lolos dari maut. Francisco, laki-laki 40 tahun, tewas seketika. Para penganiayanya mengubur jasadnya di sepetak tanah kosong di wilayah Jonggol, Bogor, Jawa Barat—dua setengah jam perjalanan dengan mobil dari Purwakarta. Dari pengakuan Ade, mereka yang menyiksanya diduga enam personel anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Riky Ferdianto

Alumni Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2006. Banyak meliput isu hukum, politik, dan kriminalitas. Aktif di Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus