Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Seorang pengusaha dan enam prajurit TNI Angkatan Laut diduga menculik dan membunuh seorang pemilik tempat pencucian mobil di Purwakarta.
Seorang pelaku diduga memiliki hubungan asmara dengan pemilik mobil yang turut menjadi tersangka pembunuhan.
Korban tewas akibat paru-paru tertusuk tulang rusuk yang patah.
SEORANG pria berambut cepak menjemput Ade Mustopa di rumahnya di Desa Jatimekar, Purwakarta, Jawa Barat, pada Sabtu sore, 29 Mei lalu. Ia mengaku ingin mempertemukan Ade dengan bosnya, Rasta, seorang juragan ikan. Menurut tamu ini, Rasta hendak membicarakan perkara mobil yang hilang.
Ade, 42 tahun, memang memakai mobil Rasta pada Januari lalu. Mobil itu menghilang di dekat tempat pencucian mobil milik Francisco Manalu di Jalan Ipik Gandamanah. Ade pernah diminta membuat surat pengakuan menghilangkan mobil pada awal Mei lalu. Karena itu, ia tak menolak ketika pria berambut cepak tersebut mengajaknya ke sebuah penginapan sekitar 100 meter dari rumahnya. Di situ, menurut pria ini, Rasta dan Manalu sudah menunggu.
Penginapan itu dikenal dengan nama Wisma Gadjah Mada Indonesia. Lokasinya berada di dataran tinggi tak jauh dari bibir Waduk Jatiluhur. “Di sana saya dan Francisco Manalu disiksa,” ujar Ade pada Rabu, 28 Juli lalu.
Ade lolos dari maut. Francisco, laki-laki 40 tahun, tewas seketika. Para penganiayanya mengubur jasadnya di sepetak tanah kosong di wilayah Jonggol, Bogor, Jawa Barat—dua setengah jam perjalanan dengan mobil dari Purwakarta. Dari pengakuan Ade, mereka yang menyiksanya diduga enam personel anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo