Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) Rizieq Shihab bebas bersyarat mulai Rabu, 20 Juli 2022 setelah ditahan sejak 12 Desember 2020 dalam kasus melanggar karantina kesehatan dan berita bohong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rizieq Shihab menjalani masa pidana di Rutan Bareskrim Polri dengan status sebagai warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Cipinang. "Hari ini yang bersangkutan mendapatkan pembebasan bersyarat," ucap Koordinator Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Rika Apriantidihubungi Tempo, Rabu, 20 Juli 2022.
Usai keluar dari penjara Rizieq Shihab pulang ke kediamannya di Petamburan, Jakarta Barat. Di sana ia menggelar konferensi pers bersama kuasa hukum dan para petinggi organisasi PA 212 serta GNPF.
Kepada pendukungnya Rizieq menyampaikan sejumlah pesan, mulai dari kronologis pembebasan bersyaratnya hingga kritik kepada pemerintah.
Berikut pernyataan Rizieq Shihab seperti ditayangkan channel YouTube Islamic Brotherhood Television (IBTV):
“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang saya pandang cukup perlu untuk disampaikan berkenaan dengan pembebasan bersyarat yang saya peroleh pada kesempatan ini.
Yang pertama yang ingin saya sampaikan adalah apresiasi dan penghargaan rasa terima kasih yang tinggi kepada istri saya tercinta, Syarifah Fadlun binti Fadil bin Hasan Ibnul Habib Al Mufti Usman bin Yahya, yang mana beliau dengan segenap tujuh putri saya selama ini dengan setia mengikuti dari mulai awal pemeriksaan, sampai persidangan, sampai juga pada penahanan, dan kemudian rutin pembesukan, dan rutin terus memberikan semangat, dan pada akhirnya juga harus keluarga juga yang harus memberikan jaminan untuk pembebasan bersyarat.
Jadi ini sengaja saya garis bawahi pembebasan bersyarat saya bukan pemberian partai politik, bukan pemberian pejabat, bukan pemberian kekuasaan, bukan, tapi ini merupakan satu proses hukum yang nanti akan dijelaskan oleh para pengacara saya dan yang memberikan jaminan adalah istri saya tercinta Syarifah Fadlun binti Fadil bin Usman bin Yahya.
Mudah-mudahan kita doakan beliau dengan saya punya tujuh putri, semua senantiasa diberikan oleh Allah rida-Nya, dipanjangkan umur dalam taat dan ibadah, sehat wal afiat, dijauhkan dari segala bala dan musibah.
Kemudian berikutnya apresiasi yang tidak kalah pentingnya untuk saya sampaikan yaitu kepada rekan-rekan seperjuangan yang luar biasa selama saya menjalani proses penahanan. Luar biasa perjuangan mereka untuk selalu, bukan hanya sekedar memberikan semangat, tapi juga selalu kami sharing informasi dan berbagi informasi dalam rangka untuk kami bisa mendapatkan pembebasan bersyarat ini, yaitu di antaranya di samping saya Yusuf Martak selaku pimpinan daripada ketua umum GNPF sekaligus ketua Majelis Syuro PA 212 dan juga seluruh dari pengurus pimpinan pusat Persaudaraan Islam yang dinahkodai oleh penasehat pusat DPP FPI KH. Buya Ahmad Qurtubi Jaelani.
Jadi saya sampaikan di sini beliau-beliau ini luar biasa, kami hampir seminggu atau dua minggu sekali selalu melakukan rapat rutin untuk membahas segala sesuatunya bagaimana proses pembebasan bersyarat ini berjalan lancar.
Termasuk kalau ada yang bertanya kenapa kok ini enggak diumumkan, nah, tadi sudah dijelaskan oleh Yusuf Martak ini enggak diumumkan karena kami punya prosedur. Ini perjalanan ini dari menit ke menit, detik ke detik, sedikit salah PB kami bisa batal, karena itu betul-betul kami jaga sedemikian rupa jangan sampai dalam pembebasan bersyarat ini belum apa-apa kami sudah melakukan pelanggaran. Karena kalau sudah melakukan pelanggaran saya akan ditangkap lagi tanpa sidang dan saya harus melanjutkan lagi untuk ditahan selama 1 tahun tanpa remisi. Karena itu jadi tolong dimaklumi kenapa ketua daripada pengacara seluruh advokat begitu hati-hati dalam memberikan informasi soal pembebasan bersyarat.
Alhamdulillah, semalam saya sampai jam 9 malam di Bapas kami menyelesaikan semua administrasi didampingi oleh Yusuf dan para pengacara, dan tadi pagi setelah salat subuh langsung dijemput dibawa ke Rutan Cipinang kemudian di sana juga kami menyelesaikan semua administrasi. Alhamdulillah semuanya lancer, insya Allah nanti akan disampaikan soal proses dan hukumnya oleh para pengacara kami.
Yang ketiga juga apresiasi dan penghargaan yang sangat tinggi ingin saya sampaikan kepada seluruh tim pengacara, kepada seluruh tim hukum, yang sudah berjuang habis-habisan dari mulai penyidikan di-BAP oleh kepolisian sampai pelimpahan ke kejaksaan, sampai digelar di pengadilan.
Bahkan sebagaimana anda tahu saya divonis waktu itu 4 tahun penjara kemudian bagaimana para pengacara terus berjuang di tingkat banding. Di tingkat banding kami masih kalah, kemudian para pengacara berjuang lagi di tingkat kasasi dan dari 4 tahun berubah menjadi 2 tahun sehingga saya bisa mendapatkan pembebasan besar pada hari ini
Andaikata tetap tidak diturunkan 4 tahun, masih 2 tahun lagi belum bisa keluar. Ini artinya, ini perjuangan yang luar biasa karena itu saya sampaikan kepada semua tim pengacara, tim advokat, ini advokat kami ada yang tampil di sidang ada juga yang di belakang tapi mereka membuat legal opinion yang luar biasa, seperti Dr Abdul Khair, Pak Ari, dan lain-lain sebagainya saya sampaikan kepada seluruh tim advokat yang ada terima kasih banyak.
Dan tolong maklumi kadang-kadang advokat kami omelin juga, ini advokat salah sedikit kami ngomel, udah habis-habisan udah, jadi kami minta maaf kalau proses selama ini ada kata-kata yang kasar, keras, atau memang kami terlalu banyak hal-hal yang kami tuntut dari pengacara untuk bekerja lebih. Habib Ali ini pontang-panting, ya, Pak Aziz Yanuar, itu kadang-kadang kerja 24 jam mondar-mandir ke rutan. Sekali lagi saya sampaikan terima kasih kepada seluruh tim pengacara yang ada tanpa saya sebut satu persatu nama-nama mereka
Kemudian yang terakhir saya sampaikan terima kasih yang tinggi dan penghargaan setinggi-tingginya untuk seluruh habaib, ulama, kiai, umat yang saya tahu dan saya mendengar kabarnya di mana-mana tidak henti-henti mengirimkan doa. Sekali lagi doa-doa yang antum kirimkan itu merupakan penguat jiwa kami, doa-doa yang antum kirimkan itu penyejuk jiwa kami, doa-doa yang antum kirimkan itu yang membuat, yang kami sebetulnya sudah hampir jatuh tapi bangkit lagi, dan yang sebetulnya kami sudah hampir jenuh tapi semangat lagi. Jadi doa-doa antum semua luar biasa dan doa yang memang punya kekuatan sebagaimana kita ketahui yang begitu hebat, begitu luar biasa, dan doa bahkan bisa mengubah daripada nasib dan ketentuan kita.
Mudah-mudahan apa-apa yang sudah antum lakukan dari pengiriman doanya, baik yang hadir di sini maupun yang mendengarkan daripada acara live streaming ini yang dilakukan oleh Lembaga Informasi Persaudaraan mudah-mudahan semua di mana pun anda berada, anda bisa mendengar apa yang kami sampaikan.
Akhirnya kami ucapkan pada semuanya baik dari yang mulai pertama tadi istri saya dan anak-anak, kemudian kawan-kawan saya di DPP, syekh Yusuf dan kawan-kawan baik di GNPF maupun PA 212, dan seluruh habaib, ulama, kiai, yang ikut mendukung dengan doanya.
Yang berikutnya ingin saya sampaikan insya Allah saya bersama-sama dengan para habaib dan para kiai yang selama ini kami berjuang bersama-sama akan tetap istikamah berjuang di jalan Allah, akan tetap kami menyampaikan yang hak itu hak, yang batil itu batil, walau seisi dunia mencerca, walaupun kami harus menghadapi risiko seberat apapun, karena amar makruf nahi mungkar adalah perintah Allah dan tidak boleh kami abaikan dengan alasan apapun
Karenanya saudara dalam kesempatan ini juga saya ingin sampaikan saya dan kawan-kawan semua, para habaib, ulama seperjuangan tidak akan meninggalkan umat, tidak akan mengkhianati umat, kami insya Allah akan selalu berjuang bersama-sama umat, akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga dan melindungi umat, akan terus berjuang untuk membela hak-hak umat, karena kami adalah umat dan umat adalah kami, kami tidak akan bergeser dari itu semua semoga Allah SWT memberikan kemenangan kepada kita semua.
Selanjutnya yang terakhir akhirnya ingin saya sampaikan di sini, sebagaimana yang telah saya sampaikan setiba di tanah air waktu saya sepulang dari kota suci Makkah, yaitu ayo sama-sama kita gaungkan kembali dan terus-menerus, yaitu revolusi akhlak. Revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak.
Kalau tadi disampaikan oleh tuan guru kita, orang tua kita, yaitu mualim KH. Maulana Kamal Yusuf bagaimana kita punya negeri saat ini di mana-mana terjadi kerusakan, ada kemungkaran, bahkan kebohongan saat ini sudah membudaya. Negeri kita ini lagi darurat kebohongan, karena itu yang ingin saya sampaikan di sini apakah itu darurat kebohongan, apakah itu darurat korupsi, apakah itu darurat kezaliman, apakah itu darurat utang, apakah itu darurat ekonomi, dan lain sebagainya maka kuncinya, yuk sama-sama kita obati semua itu dengan revolusi akhlak.
Orang kalau akhlaknya baik tidak akan korupsi, orang kalau akhlaknya baik tidak akan berbuat zalim, orang kalau akhlaknya baik tidak akan menyusahkan rakyat, orang kalau akhlaknya baik saudara tidak akan merusak negeri , orang kalau akhlaknya baik saudara tidak akan menghina agama, menghina rasul, menghina Al-Qur’an, tidak.
Orang kalau akhlaknya baik maka semua yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Orang kalau akhlaknya baik maka matanya akan digunakan untuk memandang yang baik, telinganya akan digunakan untuk mendengar yang baik, akalnya akan digunakan untuk berpikir yang baik, tangannya akan digunakan untuk bekerja yang baik, kakinya digunakan untuk melangkah ke arah yang baik, kalau akhlaknya sudah baik maka yang akan lahir dari dirinya adalah aneka ragam kebaikan dan kalau itu terjadi maka insyaallah Indonesia juga akan menjadi baik dan berkah, amin.
Itu saja yang saya sampaikan sekali lagi saya tanya di sini siap lanjutkan revolusi akhlak? Takbir!
Sekali lagi saya mohon maaf melalui siaran daripada Lembaga Informasi Persaudaraan, saya minta maaf kepada kawan-kawan kepada semua yang selama ini ikut peduli kepada perjuangan kami, tapi kalau pada hari ini mungkin tidak diundang, atau tidak tahu, atau terlambat kabar beritanya sampai tolong dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya
Bukan dengan sengaja kami ingin menutupi berita ini tapi ada prosedur-prosedur yang sangat sensitif yang kami jalani. Salah sedikit aja pembebasan bersyarat enggak jadi, dan pembebasan bersyarat ini saya berstatus hingga saat ini sebagai tahanan kota, jadi bukan saya bebas murni tidak.
Saya saat ini berstatus tahanan kota, nah, ini dan setiap bulan saya harus membuat laporan dan saya tidak boleh keluar kota atau keluar pulau atau ke luar negeri kecuali dengan izin tertulis yaitu dari instansi yang sudah ditentukan
Sekali lagi saya boleh terima tamu, saya boleh bertamu, saya boleh bersilaturahmi, saya boleh mengajar, tapi ada beberapa hal yang memang harus dijaga dan tidak boleh saya lakukan, tapi sama sekali itu tidak akan mengurangi semangat juang kami dan itu juga insya Allah tidak akan mengurangi semangat revolusi akhlak kami dan itu juga insya Allah tidak akan mengurangi perjuangan kita untuk menyelamatkan Indonesia yang tercinta dari segala ke daruratan insya Allah,” ucap Rizieq Shihab.