Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi meminta keterangan dari 24 orang saksi atas kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Belasan orang di antaranya merupakan dari warga sekitar yang melihat dan mengalami kejadian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari pihak Pertamina 10 orang, kemudian 14 orangnya adalah saksi-saksi dari masyarakat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Selasa, 7 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saksi dari Pertamina adalah delapan orang operator dan supervisor, serta dua orang petugas keamanan depo di lokasi. Polri juga masih melakukan penyelidikan terhadap sebab peristiwa kebakaran ini.
Kemudian penanganan terhadap korban luka maupun yang tewas juga masih berlangsung. "Sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan sehingga prosesnya masih dimintai keterangan," ujar Ramadhan.
Kebakaran terjadi sekira pukul 20.00, pada Jumat, 3 Maret 2023. Objek kebakaran diketahui berawal pipa bahan bakar minyak di depo bocor.
Beberapa kali terdengar suara ledakan di sekitar lokasi. Rumah warga sekitar terkena imbas dari api yang menyambar.
Sementara ini, Rumah Sakit Polri menerima 15 jenazah dan satu bagian tubuh korban tewas untuk diidentifikasi. Sebanyak delapan jenazah kini sudah teridentifikasi, namun sisanya belum, termasuk juga bagian tubuh itu.
Jenazah yang teridentifikasi hari ini adalah Sumiati alias Neneng (perempuan berusia 71 tahun), Raffasya Zayid Athallah (laki-laki berusia empat tahun), Trish Rhea Aprilita (perempuan berumur 12 tahun), Suheri (laki-laki berusia 32 tahun), dan Hadi (laki-laki berumur 32 tahun).
Korban kebakaran depo Pertamina Plumpang yang sudah teridentifikasi sebelumnya adalah Fahrul Hidayatulah (laki-laki berusia 28), Muhammad Bukhori (laki-laki berumur 41), dan Iriana (perempuan berusia 61 tahun).