Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Daerah Metro Jaya menggerebek rumah kontrakan yang memproduksi parfum palsu di Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, kemarin. Polisi menangkap HO, pengontrak rumah, bersama 20 karyawannya.
Polisi menggerebek rumah tersebut ketika para pekerja sedang meracik cairan dan mengemas parfum. Dari rumah itu, polisi menyita ribuan botol berisi parfum palsu bertulisan merek terkenal seperti Bvlgari, Hugo Boss, Chanel, Montblanc, dan Carolina Herrera 212. Polisi juga menyita sejumlah jeriken metanol dengan kadar alkohol sebanyak 26 persen.
Baca : Pusing Ketika Mencium Bau Parfum, Ini Sebabnya
Kepala Unit V Industri dan Perdagangan Polda Metro Jaya, Komisaris Viktor Inkiriwang, mengatakan sebagian parfum palsu tersebut besar dijual secara online seharga Rp 250-750 ribu per botol. "Di toko online Moco Shop, tersangka menuliskan parfum yang mereka jual berkualitas 'Ori Reject'," ujar Viktor.
Di rumah kontrakan tersebut, terdapat enam ruangan yang digunakan untuk meracik, mengemas, dan menyimpan botol parfum palsu. Ada juga ruang administrasi dan toko online.
Menurut Viktor, selama sekitar 3-5 tahun beroperasi, omzet pabrik parfum palsu itu mencapai Rp 36 miliar dengan jumlah pelanggan sekitar 5.000 orang. Tersangka memasarkan parfum melalui situs Blanja, Indonetwork, Blibli, dan Bhinneka.
Barang bukti parfum-parfum palsu yang disita polisi, di Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu 7 Februari 2018. TEMPO/Alfan Hilmi.
Pembeli parfum tersebut kebanyakan berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Di luar Jakarta, HO dan kawan-kawan memasarkan parfum ke Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Terkait kasus pabrik parfum palsu itu, tetangga dekat rumah itu, Qizaitun, mengatakan suaminya, yang juga ketua rukun tetangga, pernah menemui HO untuk melakukan pendataan. Tapi suaminya hanya bisa menemui HO di depan pagar rumah kontrakan itu. Tetangga lainnya, Sri Suprihatin, mengatakan rumah kontrakan HO sering kedatangan pengemudi ojek online. Setelah pengemudi pergi, rumah itu biasanya langsung digembok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini