Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Puslabfor Mabes Polri Olah TKP di Rumah Bocah Terkena Peluru Nyasar

Puslabfor Mabes Polri telah melakukan olah TKP di rumah bocah yang terkena peluru nyasar di Cengkareng.

16 Februari 2025 | 19.49 WIB

Elmanto (45 tahun) orang tua dari korban inisial M (5 tahun) yang terkena peluru pada Selasa malam, 11 Februari 2025, saat ditemui di rumahnya di Jalan Utama II, Cengkareng, Jakarta Barat, 16 Februari 2025. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Perbesar
Elmanto (45 tahun) orang tua dari korban inisial M (5 tahun) yang terkena peluru pada Selasa malam, 11 Februari 2025, saat ditemui di rumahnya di Jalan Utama II, Cengkareng, Jakarta Barat, 16 Februari 2025. TEMPO/Advist Khoirunikmah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi bocah laki-laki inisial M (5 tahun) terkena peluru nyasar di Cengkareng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Peluru tersebut mengenai di bagian lutut sebelah kiri. Peristiwa itu terjadi pada Selasa malam, 11 Februari 2025 pada pukul 22.15 WIB, saat ia berada di dalam kamar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Juwita (40 tahun) ibu kandung dari M menyampaikan jika tim puslabfor Mabes Polri sudah menyambangi kediamannya yang terletak di Jalan Utama II Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis,13 Februari 2025.

"Dua hari setelah kejadian, dari puslabfor ke rumah saya. Mereka liat itu plafon yang bolong, cek-cek, olah TKP, terus kamar saya dipasang police line juga," katanya saat ditemui Tempo di kediamannya pada Ahad, 16 Februari 2025. Jumlah anggota tim puslabfor yang melakukan olah TKP di kediaman Juwita berjumlah lebih dari 10 orang.

Juwita mengaku tidak menyangka jika anaknya bisa terkena tembakan peluru. Sebab selama 10 tahun dia tinggal di daerah Cengkareng, tidak pernah ada kejadian suara gaduh. "Saya juga enggak tahu itu suara dari mana, orang enggak ada yang ngeh juga, tiba-tiba aja gitu anak saya kena peluru. Untung enggak sampai tembus pelurunya," ucap dia. 

Suami dari Juwita yaitu Elmanto (45 tahun) juga sudah menanyakan kepada penjual jus yang berlokasi dekat dengan rumahnya, yang pada saat kejadian dia berjaga hingga pagi hari.

Namun, tidak ada yang mendengar ada suara gaduh atau suara teriakan. "Saya juga udah nanya ke tukang jus yang waktu itu dia jualan dari malam sampai pagi. Dia juga bilang enggak denger apa-apa dan kaget juga anak saya kena peluru," kata Elmanto. 

Baik Juwita dan Elmanto berharap kejadian tembak peluru nyasar ini tidak terjadi lagi, karena bisa membahayakan nyawa seseorang yang tidak bersalah, terlebih jika menyasar kepada anak-anak.

"Kita kan enggak tau ya siapa pelakunya karena saksi juga minim dan enggak ada CCTV juga. Tapi mudah-mudahan bisa ketangkep siapa yang nembak peluru ke kaki anak saya," tutur Juwita. 

Akibat dari insiden itu, M mendapat tiga jahitan, dan harus libur sekolah Taman Kanak-Kanak selama beberapa hari ke depan. "Jadi enggak masuk sekolah dulu. Karena harus istirahat dan enggak boleh lari-larian dulu," kata Elmanto. 

Advist Khoirunikmah

Advist Khoirunikmah

Bergabung di Tempo sejak November 2023. Alumni Bakrie University dan Politeknik Negeri Bandung. Mengawal isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus