Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Satgas Damai Cartenz Tangkap Satu Anggota TPNPB-OPM, Sita Dua Pucuk Senjata Api dan Amunisi

Satgas Damai Cartenz menangkap satu anggota TPNPB-OPM bagian dari kelompok Aske Mabel, seorang polisi yang membelot.

3 Februari 2025 | 14.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol. Faizal Ramdhani memimpin Upacara Pembukaan Latihan Pra Operasi Damai Cartenz 2025 di Mako Brimob Polda Papua di Jayapura, Papua, 10 Desember 2024. Dok. Humas ODC 2024

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz kembali menangkap satu anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Penangkapan itu berlangsung di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan pada pada Ahad, 2 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapala Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani anggota TPNPB yang ditangkap itu merupakan bagian dari kelompok Aske Mabel. Aske merupakan mantan anggota Polres Yalimo yang membelot dan bergabung dengan TPNPB pimpinan Jeffrey Pagawak Boamanak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Faizal mengatakan, anggota TPNPB yang ditangkap tersebut mengaku bernama Nikson Matuan. Polisi juga menyita dua pucuk senjata api laras panjang jenis AK China 2000P beserta dua buah magazen berisi 46 butir amunisi tajam.

“Senjata yang disita sebelumnya dilaporkan dibawa lari oleh Aske Mabel dari Polres Yalimo pada Juni 2024,” kata Faizal dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Februari 2025.

Selain senjata api dan amunisi, Faizal mengatakan polisi juga menyita satu unit ponsel yang diduga milik korban Korinus Yohanis Wentken, korban selamat dalam penembakan pada 5 November 2024. Polisi juga menyita dokumen permohonan bantuan dana berkop TPNPB-OPM.

Faizal menjelaskan, Berdasarkan hasil penyelidikan, Nikson diduga  terlibat dalam aksi penembakan terhadap korban Muktar Layuk  dan Korinus Yohanis Wentken pada 5 November 2024 di Jalan Trans Wamena-Jayapura, Kampung Hobakma, Kabupaten Yalimo.

Dia menegaskan akan terus mengejar sejumlah anggota TPNPB yang masih berada di Yalimo dan Papua Pegunungan. Sebab, kata Faizal, selama ini mereka kerap mengancam keamanan dan keselamatan warga sipil maupu aparat keamanan di Papua.

"Kami tidak akan berhenti sampai seluruh pelaku dan jaringan mereka berhasil dilumpuhkan," kata Faizal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus