Sidang ganja dikaset

PADA sidang lalu, hadirin bukan saja saling bertepuk tangan, tapi bahkan tak kurang yang membawa kaset dan alat perekam. Mereka merekam jalannya sidang pemeriksaan pilot asing yang dituduh menyelundupkan lebih setengah ton ganja lewat Bali (TEMPO, 20 Nopember). Rupanya sidang tersebut terasa menarik bagi warga Denpasar, terutama karena seringnya terjadi "pertengkaran" antara Jaksa R. Djokomoelyo dengan Pembela Adnan Buyung Nasution. Tak pernah sebelumnya ada perkara di Pengadilan Negeri/Ekonomi Denpasar yang semenarik dan sekeras itu. Dalam ruangan tak kurang dari 6 alat perekam (tape recorder). Itu baru yang nampak jelas, sebab ada pula yang mini dan yang dipangku. Yang tak kebagian ruangan tak kehilangan akal. Mereka membawa pesawat radio khusus dengan mik diletakkan di meja hakim. Di luar pesawat tersebut distel. Sementara ini penonton melimpah sampai ke jalan raya. Bolehlah disebut, Pengadilan Denpasar mencatat sejarah baru. Sabtu dua pekan lalu terdakwa pertama DAA dituntut 20 tahun dan denda Rp 25 juta (pidana subversif 18 tahun dan denda Rp 10 juta, pidana ekonomi 2 tahun denda Rp 15 juta). Kopilot DAR ditntut 17 tahun penjara dan denda Rp 25 juta (subversi 15 tahun, denda Rp 10 juta, dan pidana ekonomi 2 tahun, denda Rp 15 juta).