Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, telah menggelar Salat Idul Adha 1445 Hijriah pada hari ini, Ahad, 16 Juni 2024. Salat Idul Adha di Masjid Al Azhar ini satu hari lebih cepat daripada yang ditetapkan pemerintah, yakni hari raya Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam khutbahnya, khatib M. Anwar R. Prawira mengingatkan soal pentingnya kesetaraan dan nilai kemanusiaan secara universal. Ustadz Anwar bercerita tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS. Dia menyebut, kedua nabi ini merupakan suri tauladan bagi umat manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Melalui kedua nabi ini, Allah mengajarkan kepada kita semuanya syariat haji dan syariat kurban. Pada kesempatan ini mati renungkan Haji Wadak dan pesan terakhir Rasulullah SAW serta ibadah kurban yang dicontohkan baginda Rasulullah SAW," kata Anwar saat mengisi Khutbah.
Dia kemudian menggambarkan suasana di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, Sabtu, 15 Juni 2024. Pada saat itu, jutaan kaum muslimin dari berbagai negara berkumpul di tempat yang sama, dengan pakaian yang juga sama. Hal ini kemudian dimaknai sebagai kesetaraan di hadapan Allah SWT.
Selanjutnya, Anwar mengingatkan kaum muslim tentang tanggung jawab terhadap sesama manusia. Dia menekankan soal nilai kemanusiaan universal yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan.
"Di sini Rasulullah kembali berbicara terkait nilai kemanusiaan universal yaitu tentang kesewenang-wenangan akibat rendahnya kesadaran keagamaan, tentang hancurnya kepercayaan dan kehidupan bermasyarakat akibat pengingkaran terhadap amanah. kemudian Penindasan terhadap orang lemah yang terus menerus terjadi oleh tangan kuat dan adidaya," tuturnya.
Anwar mengklaim penindasan ini masih sering terjadi. “Betapa banyak kasus kekerasan terhadap kaum buruh oleh tangan-tangan kuat, atau perlakuan tidak manusiawi kepada para pembantu oleh majikannya," ucap dia.
Dia menyebut, penindasan itu tidak berbeda dengan sistem perbudakan dari segi kemanusiaan. Pahadal, Nabi Muhammad SAW berpesan agar orang lemah diperlakukan dengan adil dan manusiawi.
Khatib juga menyinggung penindasan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina. Apa yang terjadi di Palestina, kata dia, merupakan bentuk perbuatan zalim dari para penguasa dunia.
"Sungguh keras peringatan beliau (Rasulullah), beliau tegas pembelaannya begitu marahnya beliau kepada siapapun yang tega berbuat zalim kepada orang yang lemah atau yang sengaja dilemahkan. Seperti saudara-saudara kita di Palestina, dan belahan dunia lainnya. Bertanggung jawab lah mereka, para penguasa yang terlibat di dalamnya hadapilah tantangan Rasul pada hari kiamat nanti.”
Pilihan Editor: Kurban Idul Adha, Gibran Sumbang Sapi Limosin 700 Kg ke Masjid Agung Al Azhar