Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Tujuan Pemeriksaan Konfrontasi dalam Kasus Tindak Pidana

Konfrontasi bertujuan membantu proses perkembangan kasus yang agak terganggu berbagai keterangan saksi atau tersangka yang tak jelas

28 Agustus 2022 | 15.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pembunuhan. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah pemeriksaan kali pertama sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Putri Candrawathi tak ditahan polisi. Istri Ferdy Sambo itu diizinkan akan diperiksa lagi, pada Rabu, 31 Agustus 2022. Putri akan  akan menjalani pemeriksaan konfrontasi atau konfrontir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, polisi menetapkan tersangka lainnya, yaitu Ferdy Sambo, Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf. Dalam pemeriksaan konfrontasi Putri akan dipertemukan dengan antara lain para tersangka lainnya itu.

Tujuan konfrontasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konfrontasi bertujuan membantu proses perkembangan kasus yang agak terganggu berbagai keterangan saksi atau tersangka yang tak jelas atau tidak konsisten. Konfrontasi mengenali informasi atau pesan yang didapat dari keterangan tersangka atau saksi yang tak jelas itu, kemudian mengeksplorasi berbagai cara lain sebagai upaya memahami situasi yang terjadi.

Mengutip panduan Bareskrim Polri tentang standar operasional prosedur pemeriksaan saksi, ahli dan tersangka, konfrontasi salah satu teknik pemeriksaan dalam penyidikan. Pemeriksaan itu mempertemukan satu dengan lainnya atau antara tersangka dengan tersangka, saksi dengan saksi, dan tersangka dengan saksi.

Metode pemeriksaan ini dilakukan untuk menguji kebenaran dan kesesuaian keterangan masing-masing dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Konfrontasi.

Konfrontasi digunakan tak hanya dalam pemeriksaan kepolisian. Persidangan juga membutuhkan konfrontasi. Mengutip publikasi Penyebab Terjadinya Konfrontasi Saksi dalam Memberikan Keterangan di Muka Persidangan, konfrontasi saksi dalam keadaan tertentu juga diperlukan. Itu untuk mencocokkan keterangan antara saksi satu dan saksi dua. Dalam hukum  acara  pidana,  keterangan  saksi  menempati  kedudukan  pertama dalam hierarki alat bukti.  

Keterangan  saksi  sangat  diperlukan  untuk memberikan  pengetahuan  terhadap kejadian yang  dilihat,  didengar  dan  disaksikan. Kedudukan   saksi   sangat   dibutuhkan   dalam   persidangan.

Hakim  berinisiatif  melakukan  konfrontasi atau konfrontir  para saksi yang siap memberikan keterangannya  di muka  persidangan. Konfrontasi  yang dilakukan  majelis  hakim, karena  dalam sidang sebelumnya terungkap  perbedaan  keterangan  para  saksi dengan BAP sebagai saksi maupun tersangka, kemudian terdakwa.

Cara melakukan konfrontasi

1. Langsung

Tersangka atau saksi yang keterangannya saling tidak ada kecocokan atau tak sesuai dipertemukan di hadapan pemeriksa. Itu berguna untuk menguji berbagai keterangan-yang benar atau paling mendekati kebenaran.

2. Tidak langsung

Tersangka atau orang yang dicari dicampur dengan beberapa orang, tiga 3 orang atau lebih yang belum dikenal saksi. Berdiri atau duduk masing-masing diberi nomor, ditempatkan di dalam suatu ruangan yang bisa dilihat saksi. Sedangkan saksi bersama pemeriksa berada di luar ruangan itu bisa melihat orang-orang tersebut.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus