Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Yang Kabur Dan Yang Merampok Lagi

Oka Gunawan alias Pek Gwan, 35, kabur dari LP Cipinang, 2 kali merampok. Wawancara TEMPO dengannya tentang cara ia dapat lepas dari pengawasan petugas, dan pengalamannya merampok dalam pelarian.

6 Agustus 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

OKA Gunawan alias Pek Gwan, 35, kini mendekam di tempat tahanan polri Komdak Metro Jaya. Tempatnya, seharusnya, di LPK Cipinang. Tapi narapidana ini kabur dari penjara itu. Selama kabur, ia kembali merampok dua toko emas di Jakarta. Tertangkap lagi. Masa hukumannya, yang mestinya tinggal 2 tahun setelah dijalaninya selama 3 tahun, mungkin akan bertambah untuk ganjaran kejahatannya yang terakhir. Di bawah ini wawancara singkat TEMPO dengan Oka, dengan seizin polisi. TEMPO: Bagaimana anda bisa berada di luar tembok sebelum kabur? Oka: Memang banyak napi yang bebas kerja di luar. Saya tidak minta. Mungkin karena kelakuan saya baik, dan sudah menjalani hukuman 3 tahun, biasa ada kebijaksanaan untuk cuti pulang. T: Sering cuti? O: Cuti resmi sekali 2 x 24 jam, waktu pernikahan anak saya. T: Sering pulang tidak resmi? O: Kadang-kadang. Yang terakhir itu, bulan Pebruari, bukan ketemu anak isteri tetapi ketemu kawan lama. Jadi saya punya niat tidak baik. Apalagi karena fikiran kacau, apa saja saran teman, Yopi itu, saya ikuti saja. T: Apa saran kawan lama itu ? O: Dia bilang: "Kok susah-susal amat, 'ngrampok saja!" T: Bagaimana pengalaman merampok dalam pelarian? O: Ya, saya merampok di Jembatan Lima, Jakarta. Waktu itu juga timbul perasaan saya sudah dikuntit polisi, Temyata benar. Dari surat kabar saya membaca, pelaku perampokan itu sudah diketahui. Catatan Red: Ini perampokannya yang pertama dalam pelarian Aksinya diulanginya di toko emas di muka bioskop Roxy, bulan Mei, dan ia tertangkap di sana juga. Itulah sebabnya saya tak berani pulang kembali ke Cipinang. T: Lalu kabur ke mana? O: Ke Surabaya dan Bandung. T: Anda kabur karena diberi kelonggaran? O: Ya, sering diberi kelonggaran. T: Karena menzberi uang kepada petugas? O:Tidak pernah memberi apa-apa kepada petugas. T: Berapa kali diizinkan pulang? O: Bisa sebulan sekali. T: Bagaimana bisa lepas dari pengawal? O: Saya bilang mau mencari isteri saya. Kata saya pada petugas: Daripada bapak repot-repot, kembali saja duluan ke Cipinang. Entar saya menyusul. Pengawal percaya saja. [Keterangan resminya, dari Dirjen BTW, Oka lolos dari mata pengawal yang lengah mengawal Oka kerja di halaman luar LP - Red]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus