Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menilai Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel Capim KPK berat sebelah ketika memberikan pertanyaan dalam tahap wawancara dan uji publik.
"Ada calon yang dicecar, tapi ada calon yang hanya ditanya tanpa mengejar jawabannya," kata Asfinawati hari ini, Jumat, 30 Agustus 2019.
Menurut dia, kualitas pertanyaan dan jawaban yang dituntut berbeda antara satu Capim KPK dengan yang lainnya. Dia mencontohkan ada Capim KPK yang menjawab berbeda dengan isi undang-undang tapi tidak dicecar.
Uji publik dan wawancara Capim KPK berlangsung selama tiga hari pada 27-29 Agustus 2019. Dari 20 Capim KPK tersebut Pansel akan mengerucutkan menjadi 10 nama untuk diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada 2 September 2019.
Selanjutnya, Komisi Hukum DPR yang akan memilih lima di antaranya sebagai Pimpinan KPK mendatang.
Asfinawati juga tergabung dalam Koalisi Kawal Capim KPK. Dia mengatakan Koalisi sejak awal mengkritik standar pertanyaan dalam wawancara Capim KPK.
"Kami tidak melihat Pansel menggunakan kriteria yang benar," ucap wanita itu.
ANDITA RAHMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini