Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Covid-19, Taiwan Perpanjang Penangguhan Penempatan TKI

Taiwan memastikan keputusan memperpanjang periode penangguhan penempatan TKI di sana bukan karena alasan politik, melainkan kekhawatiran Covid-19.

20 Desember 2020 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan memperpanjang periode penangguhan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI atau TKI) ke Taiwan. Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan pencegahan Epidemi Covid-19, bukan pertimbangan politik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Taipei Economic and Trade Office (TETO) menegaskan bahwa Taiwan dan Indonesia memiliki hubungan bilateral yang erat. Perpanjangan periode penangguhan penempatan TKI ke Taiwan adalah semata-mata berdasarkan pertimbangan pencegahan epidemi dan tidak memiliki implikasi politik.

 

Sebelumnya Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani pada 18 Desember 2020 melalui media mempertanyakan apakah perpanjangan penangguhan penempatan PMI ke Taiwan melibatkan masalah politik.

 

TETO dalam keterangan tertulis menjelaskan Taiwan bersedia untuk membuka kembali penempatan TKI ke Taiwan setelah Taiwan-Indonesia mencapai konsensus tentang langkah-langkah pencegahan epidemi.

 

Sejak 16 Oktober hingga 17 Desember 2020, Taiwan telah menemukan total 226 kasus impor, 127 orang diantaranya adalah TKI atau lebih dari 50 persen kasus impor yang terjadi.

 

Diantara 127 TKI, ada 76 orang yang membawa hasil pemeriksaan PCR negatif dari Indonesia, namun setelah diperiksa di Taiwan dikonfirmasi positif. Proporsinya cukup tinggi, mencapai 60 persen sehingga hal ini menimbulkan perhatian serius dari masyarakat Taiwan.

 

Filipina, Vietnam, dan Thailand juga merupakan negara sumber utama pekerja migran di Taiwan. Menurut statistik, mulai 16 Oktober sampai 17 Desember 2020, Vietnam dan Thailand mencatat "NOL" kasus impor di Taiwan, sedangkan Filipina memiliki 34 kasus. Namun dari 34 kasus tersebut, hanya 4 kasus yang membawa hasil pemeriksaan PCR negatif dari Filipina yang terkonfirmasi positif setelah melakukan pemeriksaan di Taiwan atau jauh lebih rendah dibandingkan proporsi 60 persen dari Indonesia.

 

Keterangan tertulis TETO pada Minggu, 20 Desember 2020 menyebut, data di atas menunjukkan bahwa pekerja migran dari Filipina, Thailand, dan Vietnam, dalam jumlah yang terkonfirmasi Covid-19 maupun proporsi yang membawa hasil pemeriksaan PCR negatif dan kemudian terkonfirmasi positif setelah pemeriksaan PCR di Taiwan, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia. Larangan TKI masuk ke Taiwan semata-mata dikarenakan terlalu banyak kasus impor dari TKI dan tingkat perbedaan hasil pemeriksaan PCR terlalu tinggi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus