Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Perawat Jerman Suntik Ribuan Penerima Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam

Pihak berwenang Jerman utara mengimbau ribuan orang untuk disuntik vaksin Covid-19 lagi setelah seorang perawat menyuntik mereka dengan larutan garam.

11 Agustus 2021 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang perawat mengambil dosis vaksin Covid-19 dari BioNtech untuk disuntikan pada warga di pusat vaksinasi di Dresden Fair, di Dresden, Jerman, 29 Juli 2021. BioNTech telah meneken kontrak dengan Pfizer untuk memasok lebih dari 2,2 miliar dosis vaksin COVID-19 buatannya tahun ini, dan lebih dari 1 miliar dosis vaksin pada 2022 mendatang. REUTERS/Matthias Rietschel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang di Jerman utara mengimbau ribuan orang pada hari Selasa untuk disuntik vaksin Covid-19 lagi setelah penyelidikan polisi menemukan seorang perawat Palang Merah mungkin telah menyuntik mereka dengan larutan garam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perawat diduga menyuntikkan larutan garam ke lengan orang-orang, bukan dosis vaksin corona asli di pusat vaksinasi di Friesland, distrik pedesaan dekat pantai Laut Utara, pada awal musim semi, dikutip dari Reuters, 11 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya benar-benar terkejut dengan episode ini," kata Sven Ambrosy, seorang anggota dewan lokal, di Facebook ketika pihak berwenang setempat mengeluarkan panggilan kepada sekitar 8.600 warga yang mungkin terkena dampak.

Meskipun larutan garam tidak berbahaya, kebanyakan orang yang divaksinasi di Jerman pada bulan Maret dan April, ketika penyuntikan larutan garam terjadi, adalah orang tua yang berisiko tinggi terkena penyakit virus yang berpotensi fatal.

Menurut surat kabar Die Welt, melaporkan insiden itu terjadi pada April, berada di tempat vaksinasi di Schurtens, Lower Saxony, mengganti vaksin virus corona dengan air garam.

"Menurut polisi dan jaksa, ada indikasi jelas bahwa perempuan itu memvaksinasi lebih banyak orang dengan larutan garam," kata Heiger Schulz, kepala tim krisis virus corona di Lower Saxony, di Hanover, dikutip dari majalah Randrlife.

"Sampai saat ini, hanya enam kasus yang telah diidentifikasi di mana pasien tidak menerima vaksin yang benar. Namun, menurut Provinsi Friesian pada hari Selasa, sebanyak 8.557 orang mungkin telah menerima suntikan betina di tempat vaksinasi di Roffhausen antara 5 Maret dan 20 April," lapor De Welt.

"Yang benar adalah kita tidak tahu berapa banyak dari mereka yang tidak divaksinasi atau hanya divaksinasi sebagian. Sayangnya, wanita itu tidak kooperatif dengan polisi, mereka diam," papar Schulz.

Penyelidik polisi Peter Beer mengatakan bahwa berdasarkan pernyataan saksi ada "kecurigaan yang masuk akal tentang bahaya".

Motif perawat, yang tidak disebutkan namanya, tidak jelas tetapi dia telah mengungkapkan pandangannya yang skeptis tentang vaksin Covid-19 di media sosial, kata penyelidik polisi.

Tidak segera jelas apakah tersangka penyuntik vaksin Covid-19 palsu itu telah ditangkap atau didakwa dalam kasus tersebut, yang menurut televisi NDR telah diserahkan ke unit khusus yang menyelidiki kejahatan bermotif politik.

REUTERS | DIE WELT | RANDRLIFE

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus