Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Alih turunan?

Aris munandar tak setuju pencalonan anggota dpr berdasarkan keturunan. tidak memberi kesempatan kepada tokoh masyarakat yang tak punya orang tua di dpr. presiden soeharto patut diteladani.(kom)

25 Oktober 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAYA, yang tak pernah kuliah di FISIP, terus terang kurang setuju dengan pencalonan anggota DPR kini yang mengutamakan keluarga -- walau di negara-negara lain memang ada: presiden terguling Marcos yang mencalonkan istrinya duduk di jabatan lebih tinggi, PM Lee Kuan Yew mencalonkan anaknya duduk di jabatan penting guna menggantikannya. Bukankah itu merupakan permainan generasi tua DPR sekarang? Bukankah itu berarti, yang menjadi anggota DPR nanti hanya orang-orang yang ayahnya atau kakeknya pernah menjadi anggota DPR? Orang cerdas dan disenangi masyarakat di sekitarnya, tapi tak mempunyai orangtua duduk di DPR, dan tak ada yang menggandengnya, lantas tak bisa menduduki jabatan tinggi itu. Seharusnya kita bercermin pada Bapak Presiden Soeharto. Putra/putri beliau tak ada yang ditampilkan atau dicalonkan untuk jabatan-jabatan tinggi. Padahal, kalau melihat jabatan yang beliau pangku kini, kalau beliau mau -- dengan memperhatikan persyaratannya -- tentu beliau bisa. Beliau tak mau bukan? Lagi pula, Pak Harto tentu tak mau dikatakan mementingkan kehendak sendiri sedangkan pendapat rakyat dikesampingkan. ARIS MUNANDAR Mahasiswa STIEI Jalan Brigjen H. Hasan Basri 11 Banjarmasin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus