Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Bukan menggulingkan Tsar

Revolusi Oktober 1917 di Rusia dilakukan terhadap pemerintahan Republik (Mensyewiki) di bawah pimpinan Lenin, nama samaran dari Vladimir Ulyanov.

14 September 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Revolusi 1917: Bukan Menggulingkan Tsar Dalam tulisan "Akan Bubarkah Uni Soviet?" (TEMPO, 31 Agustus 1991, Laporan Utama) TEMPO menulis, Revolusi seperti berulang di Uni Soviet. Dulu 1917, Vladimir Ilyich Lenin, dengan semangat tinggi melahirkan negara sosialis Uni Soviet. Ia mencoba mengganti sistem sosial dan ekonomi yang sudah dianggapnya lapuk, waktu itu sistem Monarki Tsar. Pada dasarnya revolusi 1917 dapat dibagi dalam dua fase, yaitu revolusi Februari 1917 (fase pertama) dan revolusi Oktober 1917 (fase kedua). Revolusi pertama dimulai di Petrograd (sekarang Leningrad) dengan demonstrasi menuntut bahan makanan, yang diikuti pemogokan di perusahaan-perusahaan. Tentara yang diperintahkan menembaki pemogok membalik dan menembaki opsir-opsirnya sendiri. Revolusi meletus. Tsar ditawan dan dipaksa turun takhta. Pemerintah sementara kemudian dibentuk. Kaum-kadet (konstitusional demokrat) memegang pimpinan. Namun, pemerintahan ini tidak segera mengadakan perubahan sebagaimana dikehendaki oleh rakyat karena takut perubahan-perubahan itu akan menambah kekacauan yang telah terjadi. Karena itulah kemudian kaum Mensyewiki (sosial demokrat) di bawah pimpinan Kerensky menggulingkan kaum kadet dan memegang pimpinan pemerintahan. Segera bentuk republik diumumkan bagi Rusia. Program kaum Mensyewiki untuk mengembalikan kehormatan Rusia terhadap kekalahan-kekalahan perang sebelumnya dilakukan, dengan serangan besar-besaran terhadap Jerman, tetapi gagal. Hal ini memerosotkan kepercayaan rakyat pada pemerintahan yang baru. Keadaan ini segera dimanfaatkan kaum Bolsyewiki untuk mengadakan persiapan-persiapan revolusi. Kaum ini membentuk tentara sendiri (pasukan merah) dan menyebarkan propaganda antipemerintahan borjuis. Pada saat yang sama, April 1917, Vladimir Ulyanov alias Lenin kembali ke Rusia dari perantauannya (sejak 1907) ia berpindah-pindah dari Jerman, Prancis, Inggris, Austria, dan Swiss. Pada 1917 pula datang Bronteir alias Leon Trotsky dari Amerika Serikat. Keduanya kemudian menjadi pemimpin gerakan komunis Bolsyewiki (sosialis radikal) dan melancarkan revolusi terhadap pemerintahan Mensyewiki. Revolusi pecah pula di Petrograd. Pada 25 Oktober 1917 pemerintahan Mensyewiki digulingkan dan kaum Bolsyewiki memegang tampuk pemerintahan dengan Lenin sebagai pimpinannya. Dengan demikian, ada dua hal yang perlu dicatat: 1. Revolusi Oktober 1917 (fase kedua) di bawah pimpinan Lenin dilakukan terhadap Pemerintahan Republik (Mensyewiki), bukan Monarki (Tsar) sebagaimana ditulis TEMPO. 2. Lenin adalah nama samaran dari Vladimir Ulyanov bukan Vladimir Ilych Lenin sebagaimana ditulis TEMPO . Demikian sedikit catatan dari saya, semoga TEMPO tetap enak dibaca dan semakin perlu. KARTONO, S.H. Jalan Gunung Muria 853 Purwokerto Jawa Tengah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus