Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KATA jurnal kini menjadi populer tapi bermakna negatif karena dikaitkan dengan plagiarisme, artikel penelitian bermasalah, dan jurnal ilmiah abal-abal. Fenomena ini sudah lama terjadi, terutama sejak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mewajibkan dosen, peneliti, dan mahasiswa menulis di jurnal yang terindeks di Scopus, basis data pengutipan internasional milik Elsevier, penerbit Belanda.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Jurnal"