Dalam tulisan" Indonesia di Media Eropa" (TEMPO, 14 Desember 1991, Kontak Pembaca), Saudara Rusmana prihatin terhadap pemberitaan media asing tentang keterbelakangan Indonesia dalam bidang kesehatan, ekonomi, dan kerusakan alam. Pertanyaan mereka tentang apakah di Indonesia ada listrik, ada mobil, ada te levisi memang ada benarnya juga. Soalnya, Indonesia bukan berarti Jawa. Kalau Anda pergi ke Indonesia Bagian Timur, Anda akan melihat bahwa ada perbedaan yang sangat mencolok antara perkembangan di Jawa dan di luar Jawa, bukan hanya dalam hal infrastruktur, tapi juga dalam fasilitas pendidikan dan kesehatan. Itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Yang menjadi masalah bukanlah malu mengakui hal itu di luar negeri, tapi bagaimana mengusahakan agar pembangunan itu tidak terpusat di Jawa. Ingat, mereka adalah saudara-saudara kita juga. Perlu diingat adalah bahwa Indonesia Bagian Timur bukan beban untuk kita. Mereka cukup menyumbang devisa, misalnya, melalui hasil laut, pengeboran minyak di lepas pantai, kayu, dan hasil tambang. Namun, imbalan bagi daerah itu amat kecil. Menurut saya, sudah saatnya kita mengambil hikmah peristiwa Aceh. L.I. WENDIE RAZIF Jalan Duta Lestari 21 Bogor 16170 Jawa Barat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini