Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Kebebasan seni tidak mutlak

Karya salman rushdie, ayat-ayat setan menghujat islam dan rasulullah muhammad saw. novel itu ditarik dari peredaran & naskah aslinya dimusnahkan. mui perlu mengambil sikap. membaca novel itu, ikut menghina.

11 Maret 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terlepas dari benar tidaknya tujuan Salman Rushdie menyalurkan imajinasinya dalam seni sastra, tanpa disengaja atau disengaja, seharusnya Rushdie sadar bahwa hasil khayalannya itu konyol dan akan melukai hati orang lain. Sebab, dalam tulisannya itu Rushdie secara tidak langsung menyebut Nabi Muhammad saw. (TEMPO, 25 Februari, Laporan Utama). Yakni mengarahkan imajinasinya kepada Nabi, yang namanya mendekati nabi khayalan Rushdie. Jadi, jelas, Salman Rushdie dengan sengaja menghujat Islam dan Rasulullah Muhammad saw., yang menjadi kepercayaan dan diimani hampir separo jumlah penduduk dunia. Iman Islam bersifat tegas dan lugas, tidak bisa dibuat guyon atau humor. Namun, dengan hanya membunuh Salman Rushdie, kiranya itu tidak akan mengembalikan kekecewaan umat Islam sedunia. Mereka telah diejek Salman Rushdie dengan humor konyol dalam novelnya itu. Yang paling tepat ialah menarik Ayat-Ayat Setan dari peredaran dan memusnahkan naskah aslinya. Tindakan itu perlu, agar orang lain sadar bahwa kebebasan seni atau lainnya di muka bumi ini tidak mutlak. Kebebasan yang saling menghormati itulah yang paling benar. Itu kalau dunia ingin damai dan tenteram. Karena itu, kepada MUI dan pemerintah, saya sebagai seorang Islam, memohon untuk segera mengambil sikap. Hendaknya Pemerintah segera tanggap dengan melarang beredarnya buku tersebut di wilayah hukum Indonesia. Siapa pun yang berusaha membaca novel Ayat-Ayat Setan, jelas, mereka ini ikut mengejek atau menertawakan Islam dan Nabi. Tetapi dengan membakar buku tersebut tanpa membaca dahulu, insya Allah, rahmat serta hidayah Allah akan diperoleh. DJOKO YUWONO Jalan Kresna 6 Depok II Jawa Barat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus