Keraton Surakarta: Sebuah Sikap A-Historis

Rencana pembangunan hotel berbintang di lingkungan Keraton Surakarta, menurut saya, adalah sikap yang ahistoris bila tak mau dikatakan blunder kultural. Betapa tidak. Keberadaan Keraton Surakarta, kenyataannya otoritas pemerintah raja telah surut, namun secara faktual tetap merupakan monumen sejarah yang sarat menyimpan nilai-nilai budaya. Itu tidak berarti nilai adiluhung yang menyelimutinya dikesampingkan semata demi kepentingan ekonomis. Dan tentunya bukan suatu pilihan bijaksana bila tendensi pembangunan hotel itu lantaran tiadanya alokasi dana guna perawatan fisik bangunan keraton. Saya tidak bermaksud bersikap feodalistis terhadap akselarasi modernisasi. Juga tak sedikit pun mengurangi rasa hormat saya atas pembangunan hotel sebagai perangkat pariwisata. Yang saya persoalkan justru dampak sosio-kultural pada masyarakat Surakarta, sudah heterogen tapi sisi mistis spiritualnya perlu mendapat perhatian yang sepantasnya. B. TONNY WAHYUDI DAN P. BUDI SANTOSO Jalan Batu Kinyang 21 C Condet Batu Ampar Jakarta Timur