Dalam Laporan Utama TEMPO, 11 Januari 1992, disebutkan bahwa anggaran pemilu 1992 sebesar Rp 199,8 milyar. Jumlah itu, kedengarannya begitu besar. Menurut saya, biaya sebesar itu tidak mencukupi utuk biaya seluruh pemilu. Saya, sebagai anggota kelompok pendaftaran pemilih, dapat merasakan hal itu. Sebab, ketika saya melakukan pendaftaran pemilih, saya hanya mendapat blangko-blangko pendaftaran. Sedangkan alat tulis, saya sediakan sendiri. Selain itu, uang lelah, yang saya duga cuma sekadarnya, sampai surat ini saya kirimkan pun belum saya terima. Namun, bagi para anggota panitia pelaksana pemilu, memang dituntut dedikasi yang tinggi. Mudah-mudahan, kami bisa melaksanakan tugas dengan baik, walau hanya dengan "harapan" imbalan sekadarnya. W. HADI Jalan Purbayan 37 Yogyakarta 55173
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini