Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

BUMN sebagai Role Model Ekonomi Hijau

BUMN dapat mentransformasi bisnisnya ke ekonomi hijau dengan mengurangi emisi karbon dan membantu mengatasi perubahan iklim.

12 September 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
BUMN sebagai Role Model Ekonomi Hijau

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • BUMN dapat menjadi role model implementasi ekonomi hijau melalui transformasi bisnis.

  • Ekonomi hijau bermanfaat untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan mensejahterakan rakyat.

  • BUMN juga mendapat banyak manfaat, seperti akses pendanaan hijau dan peluang usaha baru.

Chandra Bagus Sulistyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Business Incubation & Stakeholder Management Department Head, Division Business Program BNI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan usaha milik negara (BUMN) dapat menjadi role model implementasi prinsip ekonomi hijau ketika melakukan transformasi bisnis. Ekonomi hijau ditetapkan menjadi salah satu strategi utama pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta menciptakan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Perubahan iklim yang terjadi belakangan ini mendorong semua negara untuk berpartisipasi dan berperan aktif pada ekonomi hijau.

Ekonomi hijau sendiri menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Tiga program yang menjadi prioritas adalah peningkatan kualitas lingkungan, ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta pembangunan rendah karbon. BUMN sebagai agen pembangunan (agent of development) yang berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat memiliki peran signifikan, tidak terkecuali dalam mengakselerasi misi ekonomi hijau.

BUMN dan Ekonomi Hijau

BUMN melakukan transformasi yang dijalankan dengan menjunjung prinsip transformasi energi bersih sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau. Upaya agresif BUMN bertransformasi dengan menjalankan berbagai program dan inovasi model bisnis harus memandang tanggung jawab untuk mengurangi emisi karbon, bukan sebagai beban. Sebaliknya, misi ini harus dipandang sebagai peluang untuk melakukan transformasi ke ekonomi rendah karbon.

Apabila BUMN sejak dini memulai program dekarbonisasi di lini bisnisnya, hal itu akan membawa manfaat ekonomi yang lebih besar beberapa tahun ke depan. Transformasi ke ekonomi hijau ini tentu diharapkan akan memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Dampaknya antara lain adalah udara yang lebih bersih dan berkurangnya ancaman bencana hidrometeorologi akibat perubahan iklim. Serangkaian strategi dan sinergi telah ditempuh oleh Kementerian BUMN bersama jajaran perseroan pelat merah sebagai bagian dari transformasi bisnis mendukung misi ekonomi hijau Indonesia.

Program Lingkungan PBB (UNEP) menyebutkan ekonomi hijau adalah ekonomi yang rendah karbon, hemat sumber daya, dan inklusif secara sosial. McKinsey melaporkan bahwa prospek bisnis ekonomi hijau dapat menghasilkan US$ 9-12 triliun pendapatan baru pada 2030 di berbagai sektor, termasuk transportasi, listrik, dan hidrogen. Program Pembangunan PBB (UNDP) memperkuatnya dengan menyatakan bahwa berinvestasi dalam pemulihan hijau, dari menggunakan energi terbarukan hingga meningkatkan luas lahan hutan, dapat mengurangi angka kemiskinan ekstrem sebesar 15 persen.

Manfaat Ekonomi Hijau

Ada sejumlah manfaat bagi BUMN bila mengimplementasikan ekonomi hijau. Pertama, untuk membangun rantai pasok yang lebih berkelanjutan karena perusahaan yang menerapkan konsep ini dalam bisnisnya biasanya lebih sedikit mengalami gangguan pasokan bahan baku. Kedua, menciptakan basis pelanggan yang lebih setia karena sekarang semakin banyak konsumen yang mencari perusahaan dengan produk yang peduli pada dampak sosial dan lingkungan. Ketiga, membentuk citra perusahaan dan meningkatkan efisiensi kerja dengan memastikan pelaksanaan kegiatan bisnis yang paling efisien serta efektif.

Keempat, menciptakan peluang usaha baru. Transisi dari kegiatan ekonomi konvensional ke ekonomi hijau sangat menantang, tapi penerapan ekonomi hijau berpotensi membuka lapangan pekerjaan dan peluang usaha yang besar. Berdasarkan data dari World Economic Forum 2020, transisi ekonomi hijau bisa menghasilkan peluang usaha senilai US$ 10,1 triliun dan 395 juta lapangan pekerjaan hingga 2030.

Kelima, fasilitas akses ke pendanaan hijau (green financing). BUMN akan mendapat kemudahan dalam akses ke layanan perbankan, baik berupa pinjaman (green loan) maupun layanan transaksi melalui keagenan dan kanal digital yang mendukung operasi ekonomi hijau.

Peran BUMN

Karena itu, ada beberapa peran dan tanggung jawab yang harus dilakukan BUMN agar ekonomi hijau lebih masif implementasinya. Pertama, meningkatkan pembiayaan bank BUMN di sektor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Peran bank BUMN dalam membiayai transisi ke ekonomi hijau adalah untuk membuka investasi swasta, menjembatani penawaran dan permintaan dengan mempertimbangkan seluruh spektrum risiko, serta mengevaluasi proyek dari perspektif ekonomi dan lingkungan (EBF, 2017).

Kedua, BUMN harus mulai menghijaukan kegiatan operasinya sendiri. Lingkungan BUMN harus segera mengintegrasikan risiko lingkungan dan perubahan iklim ke dalam strategi serta sistem manajemen risikonya. Ke depan, semakin hari semakin banyak entitas BUMN yang ingin menjadi lebih hijau, bahkan mereka mulai meluncurkan produk atau proses berwawasan ekonomi hijau. Hal ini tidak hanya untuk meningkatkan nilai ekonominya, tapi juga untuk menjadikan good corporate citizens.

Ketiga, kolaborasi entitas BUMN, seperti BNI, Pertamina, PLN, dan Pupuk Indonesia Holding Company, dalam mewujudkan kluster industri hijau melalui penyediaan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam pengembangan hidrogen hijau serta amonia hijau.

Keempat, pembentukan project management office (PMO) oleh Kementerian BUMN. Kantor ini bertugas mengkoordinasikan proyek strategis dan aksi korporasi dalam mendukung program implementasi dekarbonisasi. Pembentukan PMO merupakan langkah pemerintah dalam mengidentifikasi inisiatif menurunkan emisi dari hulu hingga hilir, terutama efisiensi energi dan migrasi atau perubahan dari jenis energi yang memiliki emisi lebih tinggi menuju emisi lebih rendah.

Dengan berbagai langkah itu, BUMN diharapkan akan mampu menjadi role model dalam mengimplementasikan ekonomi hijau secara masif. Hal tersebut akan memberi kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional, pembangunan berkelanjutan, dan upaya mencapai target emisi nol Indonesia pada 2060.


PENGUMUMAN

Redaksi menerima tulisan opini dari luar dengan syarat: panjang sekitar 5.000 karakter (termasuk spasi) atau 600 kata dan tidak sedang dikirim ke media lain. Kirim tulisan ke e-mail: [email protected] disertai dengan nomor kontak dan CV ringkas.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Chandra Bagus Sulistyo

Chandra Bagus Sulistyo

Business Incubation & Stakeholder Management Department Head, Divisi Business Program BNI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus