Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa berkekuatan Magnitudo 5,7 dari Laut Banda, Kabupaten Maluku Tenggara, pada pukul 21.47 WIB, Senin malam, 22 Juli 2024. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan bahwa lindu itu muncul akibat aktivitas intra-slab subduksi Laut Banda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Titik episentrum gempa berlokasi di laut, pada kedalaman 98 kilometer,” katanya melalui keterangan tertulis tak lama setelah gempa tersebut, dilansir dari Antara,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Titik pusat gempa tersebut berjarak sekitar 183 kilometer di arah barat Kota Tual, Maluku, atau 372 kilometer di arah tenggara Kota Ambon. Menurut catatan BMKG, guncangan gempa M5,7 ini dirasakan di tiga daerah dalam Kabupaten Seram Bagian Timur, yaitu Teor, Wakate, Pulau Gorom, dengan skala intensitas III-IV MMI
Menurut Daryono, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip yang tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Tim BMKG meminta masyarakat Maluku selalu memperhatikan informasi resmi ihwal kegempaan dari BMKG.
“Dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG,” ucap dia.