Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilpres

Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot Jelang Kedatangan Jokowi di Bali, Alasan Satpol PP: Jaga Netralitas

Penurunan atribut partai politik, termasuk baliho Ganjar-Mahfud, dilakukan sebelum Presiden Jokowi tiba di Gianyar.

31 Oktober 2023 | 19.41 WIB

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kanan) berbincang dengan audiens saat acara kongkow bareng di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin, 23 Oktober 2023. Kongkow bareng sejumlah budayawan, komedian, dan anak muda tersebut sembari mendiskusikan tentang perkembangan industri kreatif dan kesenian, serta isu-isu terkini di lingkup masyarakat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kanan) berbincang dengan audiens saat acara kongkow bareng di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin, 23 Oktober 2023. Kongkow bareng sejumlah budayawan, komedian, dan anak muda tersebut sembari mendiskusikan tentang perkembangan industri kreatif dan kesenian, serta isu-isu terkini di lingkup masyarakat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Gianyar - Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali mendadak mencabut atribut berbau politik seperti bendera dan baliho PDI Perjuangan dan pasangan calon presiden-wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD di sepanjang jalan lokasi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kabupaten Gianyar, Selasa, 31 Oktober 2023.

Penurunan atribut partai politik ini dilakukan sekitar satu jam sebelum Presiden Jokowi tiba di tiga lokasi yang dikunjungi, antara lain SMK Negeri 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan.

Menurut Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi, pencabutan atribut tersebut merupakan perintah Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

“Yang pasti, kami diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara. Tidak memandang itu bendera PDI Perjuangan, Ganjar-Mahfud, tidak ada urusannya tidak ada kaitannya,” kata Rai seperti dilansir oleh Kantor Berita Antara.

Ia meluruskan alasan penurunan baliho dan bendera, namun tak dapat dipungkiri sepanjang jalan yang menghubungkan tiga lokasi tersebut atribut PDI Perjuangan paling mencolok, bahkan terpasang hampir setiap satu meter satu sama lain.

Rai berujar pencabutan atribut partai politik juga dilakukan di kawasan Renon, Denpasar, tepatnya lokasi makan siang Presiden Jokowi dan rombongan sebelum bertolak ke Nusa Dua.

“Itu untuk membangun suasana netral sebenarnya. Menurut saya benar juga agar tidak terkesan memihak salah satu partai tertentu, termasuk beberapa titik di Renon, ada (baliho) Kaesang kan kita cabuti juga,” kata dia.

“Termasuk baliho yang ada gambarnya Pak Jokowi pun di baliho PSI (Partai Solidaritas Indonesia) kita cabuti tidak masalah itu. Perintahnya begitu, kita lakukan sesuai dengan apa yang disampaikan ke kita,” tutur Rai.

Menurut dia tak ada sentimen tertentu dari penurunan baliho dan bendera itu, bahkan  tak salah. Sebab selama ini Satpol PP kabupaten/kota sudah diarahkan untuk menurunkan atribut sementara mengingat KPU belum mengumumkan masa kampanye.

“Kan mencabuti bukan merusak, baik-baik kita. Nanti setelah itu silakan dipasang kembali kita tidak merusak kok, karena itu kami melaksanakan tugas sesuai amanah saja, arahan saja. Yang pasti itu sesuai arahan Pak Pj Gubernur Bali terakhir tadi sekitar jam 08.30 Wita,” kata Rai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus