Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden Anies Baswedan menjelaskan agenda pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, lalu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri untuk menyamakan langkah menjelang Pilpres 2024. Anies bertemu dengan tiga pimpinan partai tersebut berurutan sejak tiga hari terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertemuan ini tadi memperkaya bekal-bekal yang bisa kami bawa dalam perjalanan ke depan. Karena kami menyamakan langkah, menyamakan strategi untuk menjalani hari-hari ke depan, pekan-pekan ke depan," kata Anies di kediaman Salim Segaf di Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama, Anies bertemu Ketua Umum partai pengusungnya, yakni Partai NasDem, Surya Paloh dan anggota Tim 8 di Hotel Grand Hyatt Jakarta pada Kamis malam, 24 Agustus 2023.
Menurut politikus Partai NasDem, Willy Aditya menyatakan bahwa pertemuan itu diinisiasi oleh Surya Paloh dan rutin digelar untuk mendengarkan laporan dari semua elemen Koalisi Perubahan.
Anggota Tim 8 sendiri terdiri dari Willy Aditya dan Sugeng Suparwoto sebagai perwakilan dari Partai NasDem, Tengku Riefky Harsya dari Partai Demokrat dan Al Muzammil Yusuf dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Selain itu ada juga Sudirman Said yang merupakan perwakilan dari Anies.
Menurut Willy, pertemuan tersebut hanya pertemuan rutin yang menjelaskan soal perkembangan koalisi dari semua pergerakan. Ditanya soal pembahasan mengenai calon wakil presiden, Willy tidak mau menjawab.
“Ini adalah rapat rutin yang diinisiasi oleh Surya Paloh. Kami sangat optimis dengan laporan per-partai dan dari daerah untuk kemajuan Koalisi Perubahan,” kata Willy.
Terkait nama cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut awalnya ada rencana mengumumkan cawapres Anies Baswedan pada 17 Agustus 2023. Rencana itu merupakan usulan dari PKS. Namun, rencana tersebut batal karena adanya pertimbangan taktis-politis.
Herzaky sendiri mengungkapkan bahwa sudah ada kesepakatan dan kesepahaman antara Koalisi Perubahan dengan Anies Baswedan terkait bakal calon wakil presiden. “Pilihannya sudah mengerucut ke satu nama. Tinggal menunggu dari Mas Anies,” ujar Herzaky.
Sejumlah nama yang santer menjadi cawapres Anies adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Putri Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid alis Gus Dur, Yenny Wahid, hingga eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Dalam beberapa survei, nama Anies Baswedan kerap berada di posisi ketiga. Terkait hal itu, menurut Anies hasil yang dilakukan sejumlah lembaga survei itu berbeda dengan hasil survei internal koalisi. “Oh bedanya, jauh sekali,” ujar Anies Baswedan. Meskipun begitu, Anies tidak mau menyebut rinican detail terkait survei internal koalisi tersebut.
ANANDA BINTANG l TIM TEMPO
Pilihan editor: Sambangi Rumah Ketua Majelis Syuro PKS, Anies Baswedan Dijamu Roti Tuna dan Kopi Rempah