Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 3 pasangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024 akan bersaing di Pilpres 2024 dengan mengusung visi misi masing-masing. Pasangan pertama yang mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan kedua yang mendaftar yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Pasangan terakhir, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming baru mendaftar ke KPU pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sisi lain, pasangan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud telah merilis dokumen visi misi untuk kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Dokumen tersebut bertajuk Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari yang diunggah melalui laman resmi Visi Misi Ganjar Mahfud.
Dalam dokumen visi misi yang dirilis, terdapat delapan poin misi yang diusung oleh pasangan Ganjar-Mahfud. Adapun misi tersebut sebagai berikut.
1. Mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul yang berkualitas, produktif, dan berkepribadian.
2. Mempercepat penguasaan sains dan teknologi melalui percepatan Riset dan Inovasi (R & I) berdikari.
3. Mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah.
4. Mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi.
5. Mempercepat pembangunan sistem digital nasional.
6. Mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru.
7. Mempercepat pelaksanaan demokrasi substantif, penghormatan hak asasi manusia (HAM).
8. Mempercepat peningkatan peran Indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru yang lebih berkeadilan melalui politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat pertahanan negara.
Sedangkan pasangan Anies-Muhaimin dalam dokumen visi misinya berjumlah total 75 halaman dengan sampul yang menampilkan gambar Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama para pendukungnya berisi pernyataan jika perubahan adalah hal yang dibutuhkan untuk menghadirkan kesejahteraan bagi semua rakyat.
Perubahan tidak hanya suatu keinginan, tetapi juga suatu keniscayaan. Dengan perubahan sebagai dasar gagasan, Anies dan Cak Imin pun mengusung visi “Indonesia Adil Makmur untuk Semua”. “Indonesia yang makmur menjadikan kemiskinan dan ketimpangan sebagai masa lalu. Kemakmuran ditandai oleh layanan publik yang terjangkau dan berkualitas bagi setiap warga negara, mulai dari kesehatan, pendidikan, perubahan, pangan, transportasi, energi, dan informasi,” tulis Anies dan Cak Imin dalam dokumen tersebut.
Visi misi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai berikut.
1. Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air.
2. Mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja, mewujudkan upah berkeadilan, menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan, serta mendukung korporasi Indonesia berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global.
3. Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Membangun kota dan desa berbasis kawasan yang manusiawi, berkeadilan, dan saling memajukan.
4. Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya.
5. Mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa.
6. Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kancah politik global untuk menjaga kepentingan nasional dan perdamaian dunia.
7. Memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat.
Bagaimana visi misi ekonomi capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka? Hingga Rabu siang, 25 Oktober 2023 belum resmi dikemukakan.
Meskipun ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024 tidak memiliki latar belakang ekonomi. Hendri Saparini, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) mengatakan bahwa masyarakat tidak bisa melihat isu ekonomi dari latar belakang masing-masing pasangan, tetapi juga dari visi misi, serta tim dan paradigma untuk mengimplementasikan visi misi tersebut.
"Jadi kalau sekarang saya melihat, memang betul tidak ada yang memiliki background ekonomi, baik itu sebagai pelaku bisnis maupun sebagai analis. Menurut saya enggak masalah" kata Hendri saat ditemui usai acara CEO Insight di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin 23 Oktober 2023.
MUTIARA ROUDHATUL JANNAH | ANDIKA DWI | MOH. KHORY ALFARIZI | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan editor: Siapkan Program Dana Abadi Pesantren hingga Cegah Stunting, Gibran: Tugas Kita Menyempurnakan