Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pesawat cassa 212 milik merpati nusantara airlines yang diberi nama karompa, jatuh di pegunungan tihe ngo, sulut. penyebab jatuhnya pesawat tersebut belum diketahui. seorang penumpang meninggal dunia.

9 Februari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KABUT tebal enggan beranjak dari hutan Kotajin, di Pegunungan Tihengo, Sulawesi Utara. Padahal, pada suatu lereng terjal di hutan itu, di ketinggian sekitar 1.600 meter, sebuah pesawat jenis Cassa 212 terjebak. Pesawat bermesin ganda yang diberi nama Karompa itu, Rabu sore pekan lalu, nangkring di ujung pepohonan. Operasi pertolongan udara dimulai melalui bandar udara perintis Jalaluddin di Gorontalo. Sampai Ahad lalu, SAR mengerahkan 40 penerbangan. Setelah empat hari bergulat dengan cuaca buruk, Senin pekan ini, Tim SAR udara menurunkan dengan tali dari helikopter regu penyelamat yang terdiri dari tiga anggota Paskhas dan empat polisi. Kemudian mereka membuat landasan heli di lokasi itu. "Kalau tidak ada gangguan cuaca, evakuasi korban dilakukan Selasa Pagi," ujar Mayor Kumbiyono, komandan SAR udara di Gorontalo. Dengan Kapten Pilot Yus Pangau yang didampingi Kopilot Andi Palgunadi dan Teknisi Herman Landong, Karompa bertolak dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, jam 14.17. Menurut jadwal, pukul 15.12 WITA pesawat milik Merpati Nusantara Airlines itu mendarat di Jalaluddin. Tapi tujuh menit sebelumnya, Yus, 26 tahun, mengirim kabar ke petugas tower: ia akan melakukan pendaratan darurat. Itulah kontak terakhir. Sesudah beberapa jam lenyap, Karompa memanggil bantuan lewat gelombang radio. Paul Sumampau, seorang penumpang, rupanya membawa pesawat HT. Panggilan ini, setelah "dikopi" dua warga Orari (Organisasi Radio Amatir) Sulawesi Utara, lalu diteruskan ke Bandar Udara Jalaluddin dan Sam Ratulangi. Dari kontak radio tadi, Tim SAR mendapat gambaran kasar tentang posisi Karompa. Bahkan 18 penumpang dan 3 awaknya dalam pesawat buatan IPTN Bandung itu diketahui selamat. Lalu Tim SAR bergerak Kamis pagi dengan dua Cassa milik Merpati. Dan pada sore hari, sewaktu sorti kedua, Tim SAR melihat kedudukan pesawat itu terjuntai di pohon pada lereng terjal serta ngarai sedalam 100 meter di bawahnya. Sementara itu, bantuan mengalir hingga Ahad lalu. Kekuatannya menjadi dua Cassa Merpati, satu heli Puma dan satu Cassa dari TNI AU, dua heli kepolisian, satu heli Asahi Airways dari Balikpapan, dan ditambah sejumlah personel militer serta dari kepolisian. Namun, pertolongan lewat udara sukar dilakukan. "Kabut tebal dan cuacanya tak menentu, sehingga sulit menurunkan pasukan," kata Kapten Heryanto Rahman, penerbang heli TNI-AU yang ikut dalam operasi itu. Bahkan Tim SAR darat yang sudah 5 km dari lokasi musibah payah menembus perjalanan karena terhadang tebing terjal. Dalam pada itu, Tomy Sako sudah meninggal dunia Jumat lalu. Diterima kabar dari kontak radio: penumpang berusia 69 tahun asal Gorontolo ini, setelah dua malam di hutan, tak tahan lagi menerima serangan dingin. Suhu di situ 12 sampai 20 derajat Celsius. Sebagian penumpang lainnya mengalami luka ringan. Bagi Merpati, musibah ini untuk kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir. Akhir Desember 1987, Twin Otter Merpati terjerembab di Bukit Melawan, Bontang, Kalimantan Timur. Semua penumpang (14 orang) dan tiga awaknya tewas. Untuk kerabat Cassa 212 buatan IPTN, nahas Karompa merupakan kejadian kedua kalinya dalam setahun terakhir. Awal Januari lalu, Cassa 212 milik Pelita Air Service jatuh di perairan Lampung, hingga menewaskan sembilan orang -- dari 16 penumpang dan awak pesawat. Selain satu mesinnya mati, kabarnya Cassa ini keberatan beban. Sedangkan yang dialami Karompa juga belum jelas benar. Namun, seorang penerbang yang tak mau disebut namanya memperkirakan terjadi kerusakan di pesawat tersebut. "Karena komunikasinya tiba-tiba terputus, tentu ini ada apa-apanya dalam pesawat," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus