Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEPALA Arsyad Sanusi mendadak pusing. Tayangan televisi di kamar tidurnya, Selasa pekan lalu, membuat bekas hakim Mahkamah Konstitusi itu tersentak. Istrinya, Enny, ikut terbangun. Berdua mereka memelototi siaran langsung rapat Panitia Kerja Mafia Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat. Arsyad lemas. Enny langsung mengurut kepala suaminya. ”Sabar, Papi,” kata Arsyad kepada Tempo, Kamis pekan lalu, menirukan istrinya. Tak lama, pekik Arsyad menggema di rumah mereka di kawasan Jemur Handayani, Surabaya: ”Ini pembunuhan karakter!”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo