Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

<font face=verdana size=1><B>Siti Fadilah Supari:</B></font><br />Konsepnya Sudah ’Perfect’

8 Oktober 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PROGRAM Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin adalah gagasan Siti Fadilah Supari pada awal masa jabatannya. Karena itu, wajar jika Ibu Menteri berusaha mati-matian menyelamatkan programnya yang kini ramai dikecam karena menyisakan tunggakan ratusan miliar rupiah di semua rumah sakit pemerintah.

”Dari segi konsep, program ini sudah dirancang baik, perfect. Sekarang tinggal pelaksanaannya,” kata dokter ahli jantung ini. Nah, soal pelaksanaan yang amburadul, kata dia, bukan tanggung jawab Departemen Kesehatan. Lalu siapa? Tanpa ragu, Menteri menunjuk hidung PT Askes, juru bayar dan tukang verifikasi klaim pembayaran rumah sakit yang melayani program Askeskin. Kepada wartawan Tempo Wahyu Dhyatmika dan Stephanus Teguh Pramono, awal pekan lalu, Siti Fadilah membeberkan masalah Askeskin dengan berapi-api.

Mengapa bisa ada tunggakan ratusan miliar rupiah sampai Rp 1,56 triliun dalam program Askeskin di rumah sakit se-Indonesia?

Pada 2005 sampai 2006 tidak ada hambatan dalam pelaksanaan Askeskin. Masalah baru muncul pada akhir 2006. Pertama, laporan pengelolaan keuangan PT Askes saat itu terus direvisi, membuat kami—Departemen Kesehatan—tidak bisa membaca dan memonitor apa yang terjadi. Kami baru tahu ada minus Rp 500 miliar dalam pelaksanaan Askeskin 2006 pada Maret 2007. Padahal saat itu Rp 900 miliar dari dana Askeskin 2007 sudah kadung direalokasikan oleh DPR dan pemerintah ke pos dana lain. Alasannya, DPR berasumsi akan ada sisa dana Rp 1 triliun dalam bujet Askeskin seperti pada akhir 2005. Ternyata tidak ada surplus, melainkan minus.

Ada yang meragukan dana talangan Rp 1,7 triliun dari APBN Perubahan tidak akan cukup untuk anggaran Askeskin sampai Desember tahun ini. Komentar Anda?

Itu kan baru asumsi mereka saja. Buktinya, sampai Juli saja yang tunggakan klaimnya mencapai Rp 1,56 triliun, program ini masih bisa berjalan? Ya kan? Asumsi model begitu yang melemahkan kepercayaan rakyat pada program seperti ini. Itu asumsi yang tidak taktis, dan tidak ada gunanya.

Setelah terjadi pembengkakan biaya, apa yang Anda lakukan?

Kami membuat survei atau uji petik di lima rumah sakit daerah di Palembang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, untuk mengetahui di mana kesalahannya. Dari situ ketahuan bahwa aliran dana PT Askes ke rumah sakit tidak lancar. Saya langsung bisa menyimpulkan: manajemen PT Askes amburadul.

Setelah itu kami ketatkan pengawasan dan ketemulah kasus di RS Baubau yang me-mark up obat gila-gilaan itu, ketemulah kasus sebuah rumah sakit yang semula tagihan obatnya Rp 2 miliar melonjak jadi Rp 24 miliar.

Apakah tidak lancarnya aliran dana itu murni kesalahan PT Askes atau karena tagihan klaim dari rumah sakit kepada PT Askes juga tidak rutin?

Lha, kalau sampai rumah sakit terlambat mengajukan klaim, itu kesalahan yang mengelola program asuransi ini (PT Askes—Red.). Jangan lupa, PT Askes dibayar 5 persen dari total nilai program Askeskin (sekitar Rp 180 miliar jika nilai proyeknya Rp 3,7 triliun). Seharusnya merekalah yang mengatur supaya rumah-rumah sakit tidak terlambat mengajukan klaim, supaya verifikasi klaim tidak tersendat-sendat, dan seterusnya.

Apa lagi temuan Anda?

Ada potensi conflict of interest antara PT Askes selalu pelaksana program Askeskin dan PT Askes yang bekerja sama dengan sejumlah apotek untuk menyuplai obat ke rumah sakit. Ini terjadi karena PT Askes juga mengelola sekitar 400 unit apotek. Lha, ini piye?

Apakah Anda akan mendepak PT Askes pada 2008?

Tidak, meskipun ada angan-angan ke sana. Kami masih memberikan kesempatan kepada PT Askes. Syaratnya, PT Askes harus lebih transparan dan accountable.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus