Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosial

"insya allah", kata dr. rauf

Wawancara tempo & abdul nur aduan dengan dr abdul rauf, direktur islamic centre di washington dc. tentang wajah islam di amerika, peran islamic centre, dan masa depan islam di amerika. (ag)

2 Oktober 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DR. Abdul Rauf lahir di Mesir, hafal Qur'an pada usia 1 tahun, dan hidup berpindah-pindah negeri Tahun-an di Kuweit, 1955-1965 mengepalai Department of Islamic Studies, Universit of Malaya, tahun 1960 berkunjung ke Indonesia sebagai anggota rombongan Syekh Al-Azhar Dr. Mahmud Syaltut. Berwajah bersih, agak tersipu dan sangat penyabar. Datang ke AS 1965 dan menjadi Direktur Islamic Center di New York, 6 tahun kemudian pindah ke Washington. Wawancara dilakukan oleh Syu'bah Asa dan Abdul Nur Adnan dikantornya pada tengah hari puasa, di sela-sela dering telepon. Tanya: Mengapa Islam di Amerika justru memberi gambaran Timur Tengah, misalnya dalam pakaian? Adakah itu menguntungkan bagi perkembangan da'wah di sini? Jawab: Sebenarnya tidak hanya Timur Tengah. Tapi juga Pakistan atau India atau negeri-negeri Afrika. Tetapi itu bukan yang paling penting. Pokok soalnya ialah, Islam merupakan perobahan total. Dan bagi saudara-saudara yang baru datang ke Islam -- orang Amerika, lebih-lebih yang hitam perobahan itu sering mereka lahirkan dalam pakaian. Yakni semacam proklamasi. (Di ruang itu kebetulan terletak sebuah majalah satu universitas di Washington yang menceritakan kemajuan Islam, dan sekaligus memotret wanita yang berkerudung rapat seluruh wajahnya). T: Pakaian seperti ini misalnya. Apakah ini tidak menakutkan? J: Ya. Ini menakutkan. Tapi di Islamic Center, kita tidak mengajarkan begitu. Ini datang dari grup yang katakanlah kelewat ingin mempertahankan identitasnya. Saya sendiri tidak suka itu, tapi kita kan harus lapang dada. T: Tidakkah lebih menguntungkan bila muslimin Amerika tidak usah merobah nama mereka? Sehingga Islam itu bukan berarti Arab? Bagaimana? J: Sebenarnya itu bukan nama Arab, tapi nama Islam. Anda sendiri juga memakai nama Islam, misalnya untuk mengidentikkan diri dengan para Nabi, Sahabat atau yang diambil dari Qur'an. Saya tidak beranggapan nama asli lebih menguntungkan. Muhammad Ali, misalnya, petinju terbesar itu. Kalau dikatakan propaganda, maka namanya itu merupakan propaganda. T. Sehubungan dengan Muhammad Ali, bagaimana pandangan anda lebih jauh tentang 'Nation of Islam' itu. J: Well, Elijah Muhammad dahulu memang mengarah-arah untuk menjadi "Nabi". Tapi puteranya dan penggantinya sekarang, Wallace Muhammad, berbuat apa saja untuk dengan cara sangat halus merobah doktrin kelompok yang sangat besar itu. Sekarang mereka sudah sembahyang seperti kita, puasa seperti kita, Mr. Wallace sendiri datang ke sini tahun lalu, juga mengundang saya untuk satu kunjungan khusus . T: Adakah juga hubungan Islamic Center dengan badan-badan lain? J: Kita tidak hanya menyelenggarakan pengajaran sembahyang, pendidikan anak-anak, diskusi atau berbagai perkawinan. Tapi juga kegiatan umum baik di mesjid ini, di universitas, gereja maupun sinagog (kuil Yahudi pen), bahkan kami ke penjara juga. T: Bagaimanakah anda berda'wah menghadapi tata Amerika yang dilihat dari luar tampak sempurna? Di sini tertib hukum berjalan sangat baik, orang mengambil barang dan membayar tanpa diawasi sama sekali, dan semua anak dari kecil dididik untuk tahu hak dan kewajibannya. Bagaimana Islam bisa mempunyai daya tarik lebih dari itu? J: Yang juga bagus dari Amerika ialah kemerdekaan dalam arti sebenarnya -- di samping sempurnanya segala prasarana jasmani. Tapi hidup di sini sangat tidak aman, atau rapuh dari dalam, dan mengidap lebih banyak penyakit dan ketegangan mental. Seorang yang dipecat dari pekerjaannya, atau kehilangan karier, bisa bunuh diri atau gila -- Islam kita sebarkan justru untuk menawarkan tujuan hidup . . . T. Tapi Islam tidak sendirian. J: Tapi Islam kokoh dalam perasaan maupun fikiran. Sederhana, terbuka dan lugu atau tidak dibuat-buat seperti aliran-aliran yang aneh itu. Kadang saya bahkan merasakan ini cocok dengan watak Amerika. Sedang yang aneh-aneh itu hanya bagus untuk kelompok-kelompok kecil. Jadi saya yakin, insya Allah, Islam punya masa depan yang sangat bagus di sini. Kalau saja ada biaya cukup untuk melaksanakan proyek-proyek yang kami angankan, terutama proyek-proyek yang berhubungan dengan peningkatan nasib klas rendah, dalam tempo dua tahun muslimin Amerika bisa berjumlah 20 juta. (Penduduk Amerika lebih dari 200 juta pen). T: Anda yakin sekali. J. Insya Allah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus