Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosial

"lihat, rasul lewat"

Rasyidi, 59, penduduk desa baharu, kab. kotabaru, kal-sel mengaku rasulullah muhammad ke-2 & nabi terakhir. anaknya yang meninggal dianggapnya mati syahid, dimakamkan tanpa disembahyangkan lebih dulu.(ag)

8 September 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKEDAR cerita ringan sehabis Lebaran. Berikut ini ulah seorang penduduk Desa Baharu Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Rasyidi (59 tahun) punya 5 orang anak. Satu di antaranya bernama Umar (19 tahun). 21 Juli lalu Umar meninggal. Dan seperti kebiasaan setiap kali ada orang yang meninggal, masyarakat setempat berdatangan untuk melayat. Tapi Rasyidi lain. Ia nampak berusaha merahasiakan kematian anaknya. Bahkan melarang jenazah itu dimandikan. Para pelayat pun tambah kaget, ketika mengetahui jenazah tadi sudah dikafani. Dan masih berpakaian lengkap pakaian yang dipakai sebelum almarhum fana. Rasa kaget makin sempurna ketika jenazah ditanam tanpa disembahyangkan terlebih dahulu. Aturan apa pula ini? "Anak saya mati syahid, dan karenanya tak perlu dimandikan atau disembahyangkan," jawab Rasyidi kepada penduduk. Mati syahid yang bagaimana, Rasyidi tidak menjelaskan. Hanya orang mengetahui kalau anak Rasyidi yang meninggal itu sudah lama jatuh sakit. "Sudah sakit berbulan-bulan," kata Syahril, penduduk Kotabaru kepada Sjachran R dari TEMPO. Ulah Rasyidi tadi lantas berlanjut karena penduduk menganggap pekerjaan Rasyidi yang Islam itu menyimpang dari ajaran agama (Islam), dan melaporkannya kepada Camat. Maka oleh Tripida setempat (Kecamatan Pulau Laut Utara), Rasyidi dipanggil di bulan Agustus kemarin. Dan seperti kepada penduduk, kepada Tripida Rasyidi juga menjelaskan bahwa anaknya mati syahid. Tripida tak berhasil mengorek keterangan yang jelas. Itulah sebabnya Kejaksaan Negeri Kotabaru bersama Majlis Ulama dan Kantor Depag Kabupaten pun memanggil Rasyidi. Dan berikut ini keterangan Rasyidi yang konon mengutip keterangan anaknya sebelum meninggal. Puasa Ramadhan Suatu hari, sekitar pertengahan Juli, anak Rasyidi melihat (dalam keadaan sakit) dua buah jalan. Satu ke kiri, satu ke kanan. Jalan di kanan penuh dengan ternpat yang indah-indah dan meyenangkan. Jalan yang kiri, penuh-duri. Anak muda ini pun mendengar suara yang mengatakan: bahwa, manakala nanti ia melihat seseorang yang wajah dan bentuk tubuhnva mirip dia, maka itulah perwujudan Tuhan. Jika "Tuhan" ini datang kepadanya, saat itulah ia meninggal. Konon menurut Rasyidi, pada 21 Juli itu, anaknya melihat orang yang mirip dengannya. Rasyidi sendiri tak melihat, tuturnya. Hanya saja Rasyidi mendengar anaknya yang sakit itu berkata "Sesungguhnya, Tuhan ialah aku ini." Berkata demikian, anak itu meninggal. Nah -- oleh Rasyidi, entah dari mana asal-usulnya, diambil kesimpulan anaknya itu mati syahid. Itu cerita tentang anaknya. (erita tentang Rasyidi sendiri lain lagi. "Saya ini Rasullullah Muhammad yang ke-2 dan nabi yang terakhir di utus Tuhan le muka bumi ini," katanya. Menurut Rasyidi, seperti dikatakannya di depan para penanya tadi, dirinya diperintah Tuhan untuk menyampaikan agama vang benar untuk semesta alam. Agama atau kepercayaan yang kini dianut manusia, menurut Rasyidi, tidak benar. "Saya mendapat wahyu Tuhan untuk menyampaikan ini," katanya pula. Rasyidi tidak bisa menjelaskan bagaimana ia menerima wahyu itu. Hanya saja menurut dia, zat Tuhan itu, ya seperti dirinya sendiri. Tentang puasa Ramadhan? Tidak perlu 30 hari. "Cukup tiga hari saja," kata Rasyidi, sambil menjelaskan bahwa waktunya bisa dilakukan berselang-seling. Menurut keterangan penduduk setempat, Rasyidi ini tidak pernah sembahyang ke masjid. Tapi amalannya setiap Jum'at puasa. Tapi apakah Rasyidi ini tidak mungkin syaraf? Menurut Syahril, Kepala Humas Pemda Kotabaru, Rasyidi sebelum memberikan keterangannya mengaku sadar. Bahkan ketika diminta Majlis Ulama untuk bertobat, tidak mau. Eh, ternyata dalam pemeriksaan Rasyidi tidak seorang diri. Ia mengaku punya 4 orang murid -- yang semuanya mengaku sebagai rasul cadangan. Siapa dari mereka yang akan jadi pengganti bila Rasyidi meninggal, sudah ditetapkan oleh Rasyidi. Namanya Norhasan. Tapi baik Rasyidi maupun keempat orang muridnya, sama-sama mengucapkan syahadat seperti layaknya orangIslam. Dan baik Rasyidi maupun keempat orang muridnya tidak ada mengajarkan apa-apa kepada pendhduk. Hanya saja Sibli, salah seorang rasul, dalam forum itu menyatakan tobat. Jadi rasul Rasyidi tinggal tiga --yang tetap berpegang teguh pada kepercayaan, bahwa mereka sesungguhnya zat Tuhan dan sekalian rasul di bumi ini. Baik Majlis Ulama maupun kantor i3epag sudah menyatakan bahwa "ajaran" atau apa yang dianut Rasyidi dkk sesat adanya. Dan lebih dari itu Kejaksaan atau Kantor Depag setempat tidak merasa perlu mengambil tindakan apaapa. Paling-paling setiap kali Rasyidi atau Norhasan jalanjalan, ia selalu diteriaki anak-anak: "Lihat, Rasul lewat!"

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus