Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puisi adalah sebuah karya sastra yang dibangun oleh larik dan bait, serta memiliki rima dan irama. Puisi juga merupakan seni kata yang menggugah perasaan, mencerminkan pemikiran, dan menyampaikan pesan dengan cara yang indah dan kreatif. Ada banyak tema yang dapat diangkat untuk membuat puisi, salah satunya adalah pendidikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Puisi tentang pendidikan dapat mengangkat banyak sisi dari dunia pendidikan. Mulai dari puisi tentang guru, ilmu, moral, hingga puisi untuk perpisahan sekolah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting di dunia ini. Pasalnya, melalui pendidikan seseorang akan mengalami proses pengembangan diri untuk menjadi lebih baik dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, bagaimana contoh puisi tentang pendidikan? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini dilansir dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
20 Contoh Puisi Tentang Pendidikan
Puisi tentang pendidikan dapat bertemakan sekolah, ilmu, guru, pendidikan nasional, hingga etika dan moral. Berikut beberapa contoh puisi tentang pendidikan:
1. Sekolahku
Karya: Fausiyah
Sekolahku
Tempatku menuntut ilmu
Tempatku membekali diriku
Dengan keterampilan dan ilmu
Sekolahku
Bersama guru aku belajar
Semua ilmu pengetahuan
Untuk bekalku di masa depan
Sekolahku
Disanalah aku belajar
Bergaul bersama dengan teman
Juga mentaati segala aturan
Terimakasih sekolahku
Kau telah menjadi tempat belajar
Bagiku dan teman-temanku
2. Sekolah Gubug
Karya: Arial Lupus
Sekolah Gubuk..
Berdiri tegak dari Masa ke masa
Atapnya dari Daun Rumbia
Dindingnya dari Bambu, tak ada yang istimewa
Kini Reot sebab dimakan Usia
Sekolah Gubuk..
Disini tlah tertumpah Ruah
Segala Cita-cita Mulia
Mulai Dari Dokter, Polisi, Tentara hingga pengusaha
Kini Sekolah Gubuk itu akan rubuh
Tak ada yang peduli
Generasi Bangsa tak terurusi
Siapa yang punya hati Nurani
Miris...
Kemana Generasi kemarin
Punya impian untuk membangun
Kini hanya tinggal kenangan
3. Sekolahku
Karya: Muhd Hafizuddin
Detik berganti detik
Menit pun ikut berlari
hari silih berganti
bulan ikut meniti
tahun pun tak kuasa hindari
Pergantian masa hingga kini
Di pundakku melekat sebuah tas sekolah
dibahuku terangkat badge sekolah
disakuku logo sekolah pun tak mau tertinggal
Surga masa depan ada di benakku
karena pendidikan adalah kekuatanku
dan buku pelajaran enggan pisah denganku
Sekolahku
Pengabdianku
Ilmuku
kucurahkan untukmu
semoga memenuhi pialamu
4. Sumber Ilmuku
Karya: Ekawati Marhaenny Dukut
Di mana?
Di sana
Bagaimana?
Di sana yang terbaik
Ya… di sana
Di sana aku mendapatkanmu
Kamulah sumber ilmuku
Ilmu tuk senantiasa terpana
Senangkah di sana?
Mengapa tidak?
Di sana sumber inspirasiku
Di sana kutemukan ilmuku
Sumber ilmuku
Di guruku
Di kawanku di orang tuaku
5. Tujuan Ilmu
Karya: David Aribowo
Aku melangkah tanpa arah tujuan
Hingga impian menjadi suram
Aku berimajinasi seperti elang
Hingga rintangan terlihat ringan
Aku membuang waktu untuk tujuan
Hingga pengetahuan tampak luas dan terang
Aku berhasil menuntut ilmu
Hingga pekerjaan terasa kesenangan
6. Ilmu Abadi
Karya Medina Muncar Irmawati
Ilmu adalah cahaya kehidupan
Menjadi penerang dalam gelapnya kehidupan
Begitu luas untuk dijelajahi
Ilmu bagaikan petunjuk
Penuntun ke jalan yang benar
Menjadi dasar atas apa yang kita lakukan
Ilmu tak pernah lekang oleh waktu
Berkembang seiring berkembangnya waktu
Dan akan terus berkembang hingga akhir kehidupan
7. Pesan dari Guru
Karya: Ruhama
Kulihat dari kejauhan Ia memarkir sepeda tuanya
Kulihat keringat berkilap di dahinya
Kudengar suara nafasnya yang terengah-engah
Kucium aroma keringat yang berbaur dengan parfumnya
Tersungging senyum manis dari bibirnya
Bibir yang selalu mengucap kata-kata mutiara
Bibir yang tak henti mendoakan siswanya
Bibir yang mengeluarkan ilmu untuk diajarkan kepada siswanya
Suatu hari, Ia pernah berkata,
“Anak-anakku, kita memang hidup di desa
Terpencil.. Jauh dari ramainya ibu kota
Tapi… Jangan pernah kalian merasa kerdil
Bangkitlah… Bergeraklah… berjuanglah…
Hancurkan kebodohanmu
Raih cita-citamu
Bangkit dari tidurmu dan gapai mimpi indah itu
Aku memang orang tua yang sudah sepuh
Tapi, cintaku pada kalian takkan pernah lusuh”
8. Keikhlasan Guru
Kerya: Eka Pratiwi
Bimbinganmu berikan cahaya hidupku
Cahaya yang selalu terangi hidupku
Guru
Kau tanamkan segala pelajaran tuk hidupku
Hingga kedamaian kurasa dalam hidupku
Guru
Tanpa lelah kau mengajariku
Tanpa lelah kau membimbingku
Mengarahkanku untuk melangkah maju
Untuk menempuh hidup yang utuh
Terimakasih guru
Atas semua pengajaranmu
Semoga jasamu terbalas oleh Tuhan
9. Tanpamu Aku Bukan Siapa-Siapa
Karya: Ajeng
Entah sejak kapan aku mengenalmu
Dan entah mengapa aku harus mengenalmu
Yang jelas engkaulah yang akan selalu dikenang dalam hidupku
Dan kau adalah guru
Guru...
Jasamu tak bisa dibalas dengan uang dan tak bisa ditukar dengan benda mahal
Dari pagi sampai petang kau hanya mengurus kami
Sehingga keluargamu tak kau awasi
Memang terkadang dirimu sangat mengesalkan
Akan tetapi itu akan menjadi hal yang mengesankan
Oh guru
Kalau bukan karena jasamu, tak akan menjadi seperti ini
Guru, tanpamu aku bukan siapa-siapa
Dan mungkin tak akan diakui oleh dunia
Terimakasih guru
10. Guru adalah Kunci
Karya: Meghana Taylor
Guru adalah kunci
Yang membuka wawasan
Kau yang menjadi petunjuk untuk membentuk cara pikir
Kau adalah satu-satunya
Kau bak pengembala
Yang menjaga domba-domba tetap di jalurnya
Kau, guru yang membalik halaman
Dari sebuah buku besar
Kau mendidik kami
Terima kasih guruku
Telah mendidik kami
Dari sekumpulan manusia, engkau istimewa
11. Wahai Negeriku
Karya: Muhammad Ramlhy Dwi Syaputra
Wahai negeriku tercinta
Mengapa engkau sulit dipercaya, seolah olah engkau yang berkuasa
Wahai negeriku tercinta lihatlah pendidikan disekitar kita
Engkau bagaikan tak punya rasa kasih dan cinta
Wanita negeriku cinta pahammi anak-anak bangsa kita,
yang seolah berteriak meminta cinta dan kasih
Wahai negeriku tercinta, dengarkanlah rintihan para remaja
yang seolah olah engkau tak beri dia nyawa,
Wahai negeriku tercinta berpihaklah pada anak bangsa kita,
Wahai negeriku tercinta engkaulah harapan segala bangsa
12. Pejuang Pendidikan
Karya: Ica Marisa
Di sebuah rumah pendidikan
Kita belajar dengan tulisan
Mengerti dengan bacaan
Bergelut dengan hitungan
Siapa yang ikhlas memberi
Ilmu dan sebuah perjuangan
Tentang hidup dan masa depan
Mengejar ribuan impian
Figur yang tak terkalahkan
Ditiru dan dibanggakan
Bukan digugat untuk disalahkan
Bahkan sampai dijatuhkan
Jika tak bisa membalaskan
Hormat adalah pembuktian
Bahwa jasa telah diamalkan
Agar cerdas dan beriman
13. Membesuk Pendidikan
Karya: Nidaanisahf
Apa kabar, Pak Dewantara ?
2 Mei kali ini seperti biasa euforianya
Poster-poster selamat memenuhi lini masa
Sketsa berpeci dan berkacamata
Guratan ' ing ngarsa sung tuladha,
Ing madya mangun karsa
Hilang rasa, hilang makna
Pak, 100 hari lebih kami libur sekolah
Batal wisuda, jadwal KKN menggundah
Riang pada awal hari di rumah
Lalu jelak akan forum-forum maya yang tak pernah sudah
Internet dan kuota jadi nutrisi
Buku-buku bacaan jarang terjamah lagi
Sedang mobilisasi orkestra kian menyantau lini
Sedang peduli mereka hanya sebatas periuk nasi
Pak, otak kami lapar
Sampai tidak terdengar lagi bunyi keroncongan
Yang membikin kelakar
Mungkin busung pendidikan lebih tiada arti
Daripada perut yang melilit
Mungkin lumpuhnya akal lebih tiada bahaya
Daripada sembelit dan covid
Apa kabar, Pak Dewantara
Hari lahirmu tiada pernah dilupa
Walaupun perayaan tanpa substansi sudah jadi budaya
Walaupun pendidikan sekarat dan dikarantina
14. Puisi Pendidikan
Karya: Gellis Anya
Susah payah memikul buku
Tiap hari bertemu dengan guru
Demi mendapatkan yang namanya ilmu
Lalu ada ujian negara
Orang bilang lebih susah
Daripada ujian biasa
Kita belajar susah payah
Kalau buntu, menyontek pun menjadi pilihan
Jikalau gagal
Nilai sempurna pun tak ada artinya
Tapi apalah daya
Pendidikan memang kita butuhkan
Kita harus melewatinya dengan baik
15. Sekolah Kehidupan
Karya: Shelyn M H
Disini
Dimana saja
Sekarang dan kapan pula
Aku belajar di sekolah kehidupan
Dari alam semesta dan peristiwa
Guru sejati membimbingku
Kulihat wacana membuka pengetahuanku
Kudengar kisah petualangan dalam perjuangan
Kulalui lorong pengalaman bersama dengan teman-temanku
Kutandai setiap kejadian
Kucatat semua hikmah dari peristiwa
Sebagai bekalku merajut masa depan
Melancarkan jalanku mencapai tujuan
Menjadi manusia utama
Berlaku jujur, berani dan benar
Kukembangkan akalku untuk maju
Semangat kupacu untuk tau
Menguak misteri tentang kehidupan
Berjalanlah
Bergeraklah
Diam tak bergeming akan bergilas
Bangkitkan nyaliku
Belajar bijak dan menghargai
16. Tangan-Tangan Mungil
Karya: Aina Praba
Siang itu mengumbar terik
Saat tangan-tangan mungil
Mengilapkan alas kakimu tuan
Peluh melelehkan kepala
Seiring punggung mengusung
Sekotak mimpi tanpa nyata
Lekatkan pandangannya tuan
Akan kau temukan kawan berseragam
Serta tutur ibu guru yang tak lebih
Dari hiasan etalase semata
Dan kau masih memasang pant*t
Diantara koran sibukmu berkutat
Abaikan tangan-tangan mungil
Merindukan segenggam penuh harap
17. Mirisnya Pendidikan
Karya: Laili Rahma Hidayati
Kertas usang tak lagi dipedulikan
Tercerai bagai sampah
Kini, semua menatap layar
Tak peduli sebuah ilmu tertuang
Semua tak dihiraukan
Berangkat, lalu pulang
Tanpa membawa ilmu
Tanpa ada harapan untuk maju
Miris, Sakit
Pendidikan yang dulu diperjuangkan
Yang dulu ditanam
Hingga dipupuk
Kini layu karena beberapa orang
18. Meraih Mimpi
Karya: Ester Ika Kristianti
Bilamana mentari bangun pagi
Ku siap mengawali hari
Dengan sejuta harapan dan mimpi
Kan kuwujudkan demi bangsa ini
Meski adanya pandemi seperti ini
Namun tak menyerah diri ini
Tak kan ada kata putus asa dan malas diri
Kini saatnya berusaha dan meraih mimpi
Janganlah terlena dengan dunia ini
Kita harus mengerti dan tahu diri
Betapa kerasnya hidup ini
Untuk mewujudkan sebuah mimpi
Doa menjadi pedoman yang tinggi
Jangan ragu dan bimbang hati
Jadikan pelecut untuk meraih mimpi
Demi masa depan yang indah nanti
19. Suatu Tempat Untuk Kita
Karya:Yutanti Dyah E
Di sini
Kita bersama
Belajar segala sesuatu
Tentang hidup
Tentang kehidupan
Di sini
Kita bersama
Belajar segala sesuatu
Tentang agama dan matematika
Untuk kelak
Masa depan kita
Di sini
Kita bersama
Belajar segala sesuatu
Memperbaiki diri
Dan akhlak pribadi
Di sini
Kita bersama
Belajar segala sesuatu
Dan lalu menyamai mimpi
Untuk meraih sebuah kesuksesan
20. Putus Sekolah
Karya: Nadia Fitria Sari
Kami bagai anak terbuang
Berserakan di jalanan
Tak dapat dengarkan
Nasihat guru
Pemerintah rampas hak kami
Uang bagai di atas segalanya
Kami korban keserakahannya
Kini sekolah hanya angan belaka
Cita-cita hancur lebur
Tiada harapan tuk wujudkan
Entah bagaimana
Nasib negeriku
Saat logika dan hati tak satu
Saat ego jadi utama
Saat kecerdasan tak lagi penting
Saat kebodohan melanda
Hati menjerit
Teriakkan keadilan
Namun mulut ini
Tak mampu ucapkan
Buta huruf bertebaran
Tawuran tak dapat dihindari
Kehancuran menghampiri
Bumiku Indonesia
RADEN PUTRI