Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 99 tempat tidur untuk pasien COVID-19 dewasa dan anak-anak yang tersebar di 20 rumah sakit rujukan di Kota Surabaya, Jawa Timur, saat ini menganggur. "Jadi kalau misalnya mau merujuk sudah tidak ada kesulitan," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Selasa, 9 Juni 2020.
Tempat tidur kosong itu terdiri dari 92 tempat tidur untuk pasien COVID-19 dewasa dan tujuh untuk anak. Dengan adanya sisa tempat tidur kosong, ujar Feny, panggilan Febria, maka tidak ada kesulitan bagi pasien COVID-19 yang harus dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Jumlah keseluruhan tempat tidur di rumah sakit di Surabaya khusus untuk pasien COVID-19 sebanyak 455 yang bertekanan negatif. Sedangkan sekitar 300 tempat tidur nontekanan negatif atau natural menggunakan exhaust fan. "Itu (jumlah kumulatif) seSurabaya. Total 20 rumah sakit rujukan di Surabaya."
Ruang isolasi di Hotel Asrama Haji tersedia 359 dan saat ini terisi 126. Namun, Hotel Asrama Haji ini dikhususkan bagi pasien orang tanpa gejala yang terkonfirmasi. "Kalau di RS Husada Utama ada 71 tempat tidur di luar lantai 13-14 yang rencana (penambahan) kurang lebih 200, di luar itu."
Selama ini, pasien COVID-19 dan nonCOVID-19 yang dirawat di kamar terpisah. Hal ini juga berlaku bagi pasien COVID-19 dan nonCOVID-19 yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). "Intinya kami sudah lama melakukan pemisahan itu, termasuk IGD COVID-19 dan nonCOVID-19."
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya ini mengatakan hingga saat ini data kumulatif pasien terkonfirmasi yang dinyatakan sembuh sebanyak 867 orang. "Khusus hari kemarin, 8 Juni, 55 pasien terkonfimasi yang dinyatakan sembuh."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini