Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Audit Stadion yang Digunakan untuk BRI Liga 1 Dipastikan Tak Akan Lama

Menpora menyatakan pemerintah tak ingin kompetisi BRI Liga 1 dihentikan terlalu lama.

7 Oktober 2022 | 15.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan pihaknya bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mulai melakukan audit terhadap stadion-stadion yang digunakan untuk kompetisi BRI Liga 1. Audi itu dilakukan agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang.

Menurut Amali, mereka sebenarnya diminta untuk mengaudit seluruh stadion yang ada di Indonesia. Akan tetapi, Kemenpora dan Kementerian PUPR memprioritaskan stadion yang digunakan untuk ajang BRI Liga 1 terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita prioritaskan yang sekarang dipakai untuk kompetisi, kalau Liga 1 ada 18 stadion," kata Zainudin di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Oktober 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alasan stadion untuk BRI Liga 1 lebih diprioritaskan

Alasan pemerintah mendahulukan stadion tersebut, karena kompetisi Liga 1 sedang berlangsung saat ini. Zainudin Amali mengatakan pihaknya tidak mau menunda kompetisi kasta tertinggi di tanah itu terlalu lama. 

"Ini kompetisi tidak boleh terlalu lama, karena ini urusan dengan pemain, pelatih, urusan gaji mereka," kata Zainudin. 

Adapun audit tersebut, kata Zainudin, akan diprioritaskan pada bagian akses keluar masuk stadion. Jika nanti ditemukan akses tidak layak, maka Kementerian PUPR akan segera melakukan pembenahan. 

Perintah dari Presiden Jokowi

Audit terhadap stadion ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Jokowi beberapa hari setelah Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Pasalnya, Jokowi mendengar laporan soal pintu yang tak terbuka dan rusak sehingga membuat penonton tak bisa keluar dari Stadion Kanjuruhan.

Jokowi juga mengunjungi para korban selamat dari peristiwa Kanjuruhan dan dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar, Kota Malang. Presiden pun memberikan santunan sebesar Rp 50 juta kepada keluarga korban meninggal. 

"Saya sampaikan semangat kepada para korban agar bisa beraktivitas kembali," kata Jokowi. 

Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 yang berakhir dengan skor 2-3. Aremania, sebutan untuk suporter Arema FC, saat itu turun ke lapangan untuk menemui para pemain tim kesayangannya. 

Petugas keamanan dari Polri dan TNI kemudian menghalau para suporter yang masuk ke lapangan itu. Polisi sempat menembakkan gas air mata ke arah penonton, baik yang berada di lapangan maupun di tribun. Akibatnya massa kocar kacir menuju pintu keluar. Sebanyak 131 orang meninggal karena mengalami sesak nafas dan terinjak injak setelah sejumlah pintu stadion ternyata terkunci sehingga tak bisa dibuka.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun telah menetapkan enam orang tersangka  dalam kasus ini. Diantaranya adalah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Akhmad Hadian Lukita. PT LIB merupakan operator BRI Liga 1 hingga Liga 3. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus