Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang juru parkir disabilitas di Bandung, Jawa Barat, diduga dianiaya oleh anggota TNI. Kejadian itu terekam dalam video yang viral di media sosial pada Senin, 17 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @dashcamindonesia, juru parkir yang memiliki ragam disabilitas sensorik pendengaran dan wicara itu terlibat cekcok dengan pria yang diduga anggota TNI. Kejadian itu terjadi di Jalan Gegerkalong Hilir No. 75A, Sukarasa, Sukasari, Gegerkalong, Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden bermula ketika seorang tukang parkir disabilitas tengah mengarahkan mobil yang akan keluar dari area parkir sebuah toko. Namun, pada saat itu sebuah mobil yang dikendarai oleh pria bercelana loreng melaju cukup kencang dan tiba-tiba melakukan pengereman mendadak.
Lalu, dalam rekaman video tersebut, pria yang mengenakan kaos hijau dan bercelana loreng itu memaki juru parkir disabilitas dan kemudian menempeleng kepala serta mendorong badannya. Juru parkir yang memiliki kesulitan komunikasi ini berusaha untuk menjelaskan, namun pria tersebut tetap memaki juru parkir disabilitas.
Percekcokan itu sempat dilerai oleh pria bertopi putih, tapi kemudian pria dengan celana loreng itu tetap berkata kasar kepada juru bicara disabilitas ketika kembali ke mobilnya.
Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) Kikin Purnawirawan Tarigan mengatakan akan memeriksa kejadian tersebut terlebih dahulu. Namun, ia menyayangkan terjadinya penganiayaan terhadap juru parkir disabilitas sensorik rungu dan wicara itu.
Menurut Kikin, disabilitas yang mencari nafkah di jalan memang memiliki risiko yang sangat tinggi terpapar perundungan dan penganiayaan lantaran banyak orang di sekitar difabel tidak mengerti halangan yang dialami disabilitas. “Berdasar video yang beredar beberapa detik tersebut, merupakan kejadian yang niscaya terjadi di jalan raya," ujarnya. "Siapapun pelakunya, hendaknya permasalahan seperti itu dapat diselesaikan dengan bijaksana, tak perlu arogan."
Menurut Kikin, kejadian itu merupakan tindakan yang tidak menghargai disabilitas. Kikin mengimbau kepada para pengendara mobil atau motor semestinya dapat bersikap bijaksana dan berkepala dingin dalam berkendara. Sehingga, kejadian tersebut tak perlu terjadi.
Adapun Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Mayor Jenderal Hariyanto belum merespons konfirmasi Tempo hingga berita ini diturunkan.
Pilihan Editor: Agus Widjojo: Negara yang Mengandalkan Tentara Tidak Akan Maju