Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Beragam Cara agar Tiket MotoGP Laku Terjual

Berbagai upaya dilakukan agar tiket MotoGP Mandalika laku terjual. Pemerintah berharap Mandalika bisa sesukses saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

7 Maret 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengecatan pinggir lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, 5 Maret 2022. ANTARA/Ahmad Subaidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengeluarkan surat edaran yang isinya meminta semua kepala perangkat daerah memfasilitasi pembelian tiket MotoGP.

  • Pemerintah daerah juga memberikan diskon 10 persen untuk pembelian secara kolektif hingga 101 tiket.

  • Menteri BUMN Erick Thohir meminta dukungan masyarakat untuk menyukseskan MotoGP 2022 Seri Pertamina Grand Prix of Indonesia.

JAKARTA – Pemerintah melakukan berbagai upaya agar tiket balap Pertamina Grand Prix of Indonesia MotoGP Mandalika laku terjual. Di sisa waktu pergelaran MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret mendatang, pemerintah memanfaatkan berbagai komunitas untuk ikut menjual dan membeli tiket.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk menambah jumlah penonton balap sepeda motor itu, misalnya, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluarkan surat edaran. Isinya, meminta semua kepala perangkat daerah memfasilitasi pembelian tiket MotoGP bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan keluarganya, karyawan, serta masyarakat sekitar yang ber-KTP NTB. "Kepala perangkat daerah diminta memfasilitasi bila ada ASN atau keluarga, karyawan, dan masyarakat yang ingin membeli tiket secara kolektif," ujar Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Ekonomi, Keuangan, Infrastruktur dan Pembangunan, Sadimin, kemarin, 6 Maret.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sadimin mengatakan pemerintah bakal memberikan diskon 10 persen bagi ASN dan warga NTB yang ingin membeli tiket balap tersebut. Potongan harga tiket dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu diberikan dengan syarat minimal pembelian 101 tiket. "Sehingga pesannya harus kolektif. Kami hanya fasilitasi untuk melayani dan memudahkan masyarakat yang ingin nonton MotoGP dengan harga diskon," ujarnya.

Tiket MotoGP Mandalika dibanderol berdasarkan dengan kategori kelas tempat duduk penonton dan pilihan hari. Tiket harian terdiri atas tiket hari pertama (18 Maret) yang dijual dengan harga Rp 115.000-431.250, tiket hari kedua (19 Maret) Rp 287.500-1.150.000, dan tiket race day (20 Maret) Rp 575.000-1.725.000. 

Tiket juga dijual dengan paket weekend pass seharga Rp 805.000-2.587.000. Adapun untuk kategori VIP Hospitality Suites Deluxe Class tersedia tiket 3 day pass yang dijual dengan harga Rp 10 juta (berlaku untuk menonton selama tiga hari). Untuk semua jenis tiket, penyelenggara menargetkan jumlah penonton MotoGP Mandalika mencapai 63 ribu orang.

Namun, kata Sadimin, sejak surat Sekretariat Daerah NTB perihal kebijakan memfasilitasi pembelian tiket MotoGP itu diterbitkan pada 16 Februari lalu, belum ada satu pun ASN yang membeli. Padahal pemerintah telah menyediakan kuota 5.000 tiket untuk ASN. "Belum ada yang membeli lewat fasilitasi itu, baru nanya-nanya. Mereka menunggu diskon yang lebih besar," ujarnya.

Panitia masih berjibaku menjual tiket MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, pada 18-20 Maret 2022. Hingga awal Maret ini, tiket yang terjual belum mencapai 50 persen dari target 63 ribu penonton.

Menurut Sadimin, belum ada ASN yang membeli tiket karena menunggu potongan harga yang lebih besar. Berdasarkan pengalaman saat gelaran World Superbike pada November 2021, kata dia, penyelenggara kembali menambah korting harga tiket. Saat itu, tiket baru laris terjual menjelang detik-detik akhir penyelenggaraan World Superbike.

Ki Agus Novian Prbadi, ASN di Pemerintah Provinsi NTB, mengatakan bakal menyaksikan MotoGP Mandalika jika harga tiket untuk pegawai tidak lebih dari Rp 125 ribu. Menurut dia, harga tiket yang termurah itu masih terjangkau bagi sebagian ASN. "Kalau harga segitu, saya mau beli tiga tiket untuk nonton sama keluarga," kata Agus. "Saya mau beli tiketnya, tapi enggak tahu bagaimana caranya."

Sementara itu, Afgan Kusuma Negara, Camat Batu Layar, Lombok Barat, mengatakan tidak ingin menyaksikan MotoGP lantaran bukan penggemar balap sepeda motor. Apalagi ia mesti mewaspadai potensi penularan Covid-19 selama masa pandemi. Dia berharap pemerintah tidak mewajibkan ASN membeli tiket MotoGP. "Tidak semua ASN bisa beli tiket meskipun sudah dikorting."

Pekerja berada di tribun premium grandstand Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, 5 Maret 2022. ANTARA/Ahmad Subaidi

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir kemarin menggelar konferensi pers. Dia mengklaim tiket MotoGP untuk Ahad, 20 Maret, saat balapan berlangsung, telah ludes terjual. Padahal, tiga hari sebelumnya, tiket yang terjual baru 23 ribu dari target 63 ribu. "Khusus untuk Minggu sudah habis," kata Erick.

Dia mengatakan Dorna Sports, selaku pemegang hak komersial olahraga sepeda motor MotoGP, telah menambah lagi masing-masing 500 tiket tambahan untuk fan pembalap asal Spanyol, Marc Marquez dan Maverick Vinales. Saat ini, kata Erick, tiket yang masih tersedia merupakan tiket harian pada Jumat dan Sabtu untuk sesi latihan serta kualifikasi.

Erick meminta dukungan masyarakat untuk menyukseskan MotoGP 2022 Seri Pertamina Grand Prix of Indonesia. Menurut dia, pergelaran internasional ini menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia. "BUMN bekerja keras dan all out dalam memastikan MotoGP 2022 Seri Pertamina Grand Prix of Indonesia siap dilaksanakan," ucapnya.

Erick menuturkan, untuk menyelenggarakan kompetisi balap tersebut, pemerintah telah mengeluarkan anggaran lebih dari Rp 3,8 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk investasi pembangunan sirkuit, infrastruktur pendukung, pembangunan hotel untuk akomodasi, dan sponsorship. Namun kesuksesan penyelenggaraan kompetisi balap yang menelan biaya jumbo itu ditentukan oleh animo masyarakat.

Ia berharap penyenggaraan balapan pertama kali di Mandalika itu bisa sesukses saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Saat itu, kata Erick, penjualan tiket pertandingan olahraga tingkat Asia tersebut laku keras. "Yang buat tiket sold out atau laku terjual adalah bagaimana masyarakat mengapresiasi event sebesar ini." Penyelenggaraan MotoGP bisa membawa nama Indonesia di tingkat dunia karena pergelaran ini nantinya dilaksanakan selama 10 tahun. "Dengan total siaran mencapai sepertiga penduduk dunia, ini merupakan promo luar biasa dan secara rating bisa dipertanggungjawabkan."

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan penyelenggaraan MotoGP Mandalika mengajarkan pemerintah daerah dalam hal mempromosikan wilayahnya secara efektif. Sebab, sebelum penyelenggaraan MotoGP, pemerintah NTB telah mengeluarkan biaya cukup besar untuk mempromosikan daerahnya. "Dengan MotoGP, Mandalika menjadi dikenal seluruh dunia," ucapnya. "Posisi NTB menjadi destinasi untuk sportainment."

IMAM HAMDI | ABDUL LATIEF APRIAMAN
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus