Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar mengatakan perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DKI Jakarta, bisa menjadi bekal untuk Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI.Menurut Usep, partai bulan sabit kembar itu bisa berpeluang memenangkan Pilkada DKI, pada November mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usep menyebut perolehan suara PKS tinggi di Jakarta, karena faktor konsistensi partai tersebut dalam mendukung calon presiden nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan. PKS mendapatkan efek ekor jas dari pencalonan Anies Baswedan. "Apalagi konstituen PKS di sini (Jakarta) adalah konstituen yang loyal dan militan," kata Usep saat dihubungi, Jumat, 15 Maret 2024. "Ideologi PKS dan kalangan massa mayoritas di Jakarta turut mendorong kemenangan.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Pemilu 2019, PKS meraih posisi kedua dalam perolehan suara di Jakarta dengan persentase 17,71 persen, atau berada di bawah PDIP dengan raihan 23,73 persen suara.
Untuk menghadapi Pilkada DKI, kata dia, PKS juga telah mempunyai sejumlah kandidat potensial untuk diusung menjadi calon gubernur. Mereka di antaranya, Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid; Anggota Komisi Pemerintahan DPR, Mardani Ali Sera; Maupun Presiden PKS, Ahmad Syaikhu. "Dari eksternalnya, mencuat juga nama Anies Baswedan. Ini harmoni yang kuat untuk PKS di Jakarta," kata Usep.
Peneliti Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran, Idil Akbar mengatakan, meski memiliki kans besar untuk menang di Pilkada Jakarta, tapi PKS masih memiliki ketergantungan terhadap figur Anies Baswedan.
Menurut Idil, dukungan PKS terhadap Anies merupakan salah satu faktor yang membuat PKS memperoleh suara tinggi di Jakarta. "Kalau yang diusung bukan Anies, sepertinya cukup sulit kalau lawannya kandidat yang punya kepopuleran," kata Idil.
Politikus PKS, Mardani Ali Sera irit bicara manakala ditanyai bagaimana langkah PKS dalam mempersiapkan diri menghadapi Pilkada Jakarta mendatang. "Belum ada arah ke situ, masih fokus kawal perhitungan suara," kata Mardani.
Koordinator Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri mengatakan, PKS memang tengah mempersiapkan nama-nama kandidat yang bakal diusulkan maju pada Pilkada Jakarta mendatang. "Saat ini pembicaraan belum mengarah pada siapa saja nama tersebut. Majelis Syura yang memutuskan," kata Mabruri.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara Anies Baswedan, Billy David Nerotumilena mengatakan, Anies memang kerap menjalin komunikasi dengan partai politik di Koalisi Perubahan, termasuk PKS dalam mengawal pembuktian dugaan pemilu yang berat sebelah ini.
PKS, kata Billy, akan menjadi rumah bagi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. "Tapi soal Pilkada, kami tidak mau ini jadi pengalihan isu bobroknya pemilu," ujar Billy.
Billy mengatakan, Anies belum menerima dan menentukan langkah apapun terkait penyelenggaraan Pilkada Jakarta. Anies, kata dia, tetap dalam sikap awal, yaitu mematuhi semua proses Pemilu 2024. "Tidak ingin berspekulasi sebelum KPU menetapkan pemenang," ucap Billy.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan, kemenangan PKS di Jakarta memang tidak bisa dilepaskan dari adanya peran Anies yang memiliki basis konstituen di Jakarta. "Namun, PKS juga memiliki pemilih loyal yang mayoritas ada di Jakata," ujar Agung.
Pilihan editor: Mendagri Tito Karnavian Harap RUU DKJ Disahkan sebelum DPR Reses