Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) masih belum menetapkan daerah yang akan menerapkan skema normal dalam program Makan Bergizi Gratis selama Ramadan. Sebelumnya, BGN memang berencana untuk melakukan beberapa penyesuaian pada program tersebut selama bulan puasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan saat ini Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG masih melakukan pengecekan daerah mana saja yang penduduknya mayoritas tidak berpuasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sedang dicek oleh para kepala SPPG untuk komposisi daerah yang mayoritas tidak puasa," katanya saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan pada Ahad, 2 Maret 2025.
Sebelumnya, ia mengatakan bahwa program besutan Presiden Prabowo Subianto ini akan tetap berjalan normal di sejumlah daerah selama Ramadan. Namun, kata dia, pelaksanaan MBG selama bulan Ramadan ini akan disesuaikan dengan kondisi setiap wilayah.
Program MBG akan dibedakan antara daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan bukan selama puasa. Penerima program di daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan melakukan ibadah puasa dibolehkan membawa pulang menu MBG. Selanjutnya, program MBG akan tetap dilaksanakan di sekolah di daerah yang mayoritas penduduknya beragama di luar Islam.
"Yang tidak puasa silakan dikonsumsi untuk di daerah-daerah yang mayoritas tidak puasa," kata Dadan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 28 Februari 2025.
Ia mengatakan BGN akan memantau pelaksanaan MBG di daerah yang mayoritas penduduknya tidak berpuasa selama sepekan. Jika mayoritas penduduk di daerah itu benar tidak berpuasa, maka program Makan Bergizi Gratis tetap akan berjalan normal di wilayahnya.
Mengenai menu, Dadan mengatakan akan ada buah kurma yang nantinya bisa dibawa pulang dan dimakan pada saat buka puasa. "Tapi untuk daerah-daerah yang tidak puasa, mungkin tidak usah ada kurma, menu biasa saja," kata dia.
Saat dikonfirmasi, sebelum menetapkan daerah yang berjalan normal tersebut, BGN akan menerapkan skema yang telah disiapkan untuk bulan puasa di seluruh daerah penerima manfaat MBG. "Awalnya skema Ramadan, setelah teridentifikasi secara cermat, bisa berubah normal untuk sekolah-sekolah atau penerima manfaat yang tidak puasa," kata dia.
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam tulisan ini.