Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PEDAGANG kaki lima di Jakarta sudah ada sejak abad ke-18. Dokumen Dagregister—Catatan Kota Benteng Batavia—yang terbit pada 1702 menyebutkan para pedagang tak hanya meramaikan pasar, tapi berjubel dan meleber hingga bahu jalan. "Mereka berjualan aneka kebutuhan, dari barang pecah belah, kain, sampai sayuran," kata JJ Rizal, peneliti Jakarta, pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo