Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Pilkada Sulawesi Utara: Benarkah Ada Cawe-cawe Polisi dan Tentara Memenangkan Yulius Selvanus

Mantan anak buah Presiden Prabowo menang di pilkada Sulawesi Utara. Polisi dan tentara ditengarai ikut membantu.

 

8 Desember 2024 | 08.30 WIB

Illustrasi: Munzir Fadly
Perbesar
Illustrasi: Munzir Fadly

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Mantan anak buah Prabowo di Tim Mawar Kopassus TNI AD, Yulius Selvanus, memenangi pilkada Sulawesi Utara.

  • Ada tekanan terhadap lawan politik Yulius Selvanus lewat pengerahan lembaga negara.

  • Gerindra menang di 26 pilkada provinsi dan PDIP hanya menang di enam pemilihan gubernur.

ELLY Engelbert Lasut terkejut menyaksikan hasil hitung cepat pemilihan kepala daerah atau pilkada Sulawesi Utara. Dari layar televisi di rumahnya di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu sore, 27 November 2024, calon gubernur itu hanya mendapatkan sekitar 10 ribu suara dari 73 ribu orang yang terdaftar sebagai pemilih di Kabupaten Kepulauan Talaud. 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Sulawesi Utara yang berpasangan dengan Hanny Joost Pajouw itu makin kaget saat tahu bahwa lawannya, Yulius Selvanus Komaling-Johannes Victor Mailangkay, mendulang hampir 25 ribu suara. Posisi kedua ditempati calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Steven Kandouw-Alfred Denny Djoike Tuejeh, dengan sekitar 22 ribu suara. 

Buru-buru Ellly menghubungi anak buahnya. “Saya mempertanyakan kenapa perolehan suara saya bisa serendah itu,” kata Elly kepada Tempo di sebuah mal di Jakarta Barat pada Selasa, 3 Desember 2024. Melalui sambungan telepon, tim Elly mengabarkan berbagai kecurangan yang terjadi di Kepulauan Talaud. “Intinya, suara kami di sana dihabisi.” 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana, Annisa Febiola, Budhy Nurgianto dari Sulawesi Utara, dan Iqbal T. Lazuardi dari Bandung berkontribusi dalam tulisan ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Ganti Warna di Tanah Mama"

Hussein Abri

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, lulusan Universitas Pasundan, Bandung, ini banyak meliput isu politik dan keamanan. Reportasenya ke kamp pengungsian dan tahanan ISIS di Irak dan Suriah pada 2019 dimuat sebagai laporan utama majalah Tempo bertajuk Para Pengejar Mimpi ISIS.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus