Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cerita Pengurus Daerah Soal Setya Novanto Jadi Ketua Umum Golkar

Ketua DPD Partai Golkar NTT menyebut Setya Novanto didukung oleh para elite politik di negeri ini.

18 November 2017 | 17.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Setya Novanto bersama istri, Deisti Astriani Tagor. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah I Nusa Tenggara Timur Partai Golkar Melki Laka Lena mengungkapkan cerita soal bagaimana Setya Novanto bisa terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melki mengatakan terpilihnya Setya Novanto baik sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan juga sebagai Ketua DPR atas kehendak para elite negeri ini. "Novanto terpilih, atas kehendak banyak orang, keinginan para petinggi negeri ini," kata Melki dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 18 November 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melki bahkan lebih jauh bertutur bahwa keterpilihan Setya dahulu sebagai Ketua DPR salah satunya merupakan kehendak Presiden Jokowi. Ia mengatakan demikian, setelah moderator bertanya terkait dengan dukungan Jokowi. "Saya kira demikian," kata dia.

Ihwal kasus korupsi yang masih merintangi Setya Novanto, Melki mengatakan bahwa hingga sekarang Partai Golkar termasuk DPD I masih solid mendukung Setya. Ia bahkan mengatakan, meski kini Partai Golkar mengalami turbulensi seusai kasus yang menjerat Setya, ia yakin partai ini bisa melewati fase ini. "Kami sadar betul, harus solid dan mendukung aspirasi Golkar," kata dia.

Sebelumnya, Setya Novanto sempat mengalami kecelakaan pada Kamis petang, 16 November 2017. Ia mengalami kecelakaan tunggal di sekitar wilayah Permata Hijau, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dia sempat dirawat di ruang VIP Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, tapi kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, setelah Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa dan mendatangi Setya pada Rabu malam.

Pada Jumat, 17 November 2017, KPK resmi menahan Setya Novanto. Sebelumnya, KPK gagal menjemput paksa Setya, karena dia menghilang sebelum dijemput paksa pada Rabu malam, 15 November 2017. Nantinya, Setya bakal ditempatkan di Rumah Tahanan Klas I Jakarta Timur Cabang KPK selama 20 hari ke depan.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus